6 Klub Top Eropa Kaya Prestasi tapi Pernah Degradasi ke Divisi Kasta Dua, di Antaranya Juventus dan Liverpool

26 Juni 2022, 16:50 WIB
Juventus saat harus bermain di Serie B karena degradasi akibat skandal calciopoli /khelnow/

JURNAL SOREANG - Degradasi ke kasta divisi yang lebih rendah adalah sesuatu yang ingin dihindari oleh setiap klub di liga masing-masing, apalagi klub besar seperti Juventus misalnya.

Konsep degradasi biasanya menyusahkan tim yang lebih lemah, tapi bukan berarti klub sebesar dan sebergelimang prestasi seperti Juventus pun pernah merasakan pahitnya keyataan itu.

Bahkan bukan cuma Juventus, klub top Eropa lainnya pun pernah merasakan hal serupa yaitu degradasi atau turun kasta di liganya masing-masing, klub mana saja?

Baca Juga: Tes IQ dan Logika: Mengukur Kecerdasan dan Melatih Fokus, Anjing Mana yang Akan Minum Susu Lebih Dulu?

1. Liverpool

Liverpool dalah klub tersukses kedua di sepak bola Inggris. The Reds telah memenangkan gelar liga Inggris 19 kali, hanya berada di urutan kedua setelah Manchester United yang telah memenangkannya 20 kali.

Namun, klub Merseyside merah ini pernah menghadapi degradasi juga pada masa lalu mereka.

Liverpool bahkan pernah terdegradasi pada tiga kesempatan terpisah. Tim itu menghadapi penurunan pangkat pada tahun 1895, 1904 dan 1954.

Baca Juga: Ini Yang Akan Didapatkan Juventus, Jika Neymar Jadi Berlabuh, Apa Saja?

Lebih buruk lagi, The Reds butuh delapan musim untuk mendapatkan promosi ke divisi utama Inggris setelah terdegradasi pada tahun 1954.

2. Olympique Marseille

Raksasa Prancis Olympique Marseille memiliki sejarah yang sangat kaya akan prestasi. Klub ini adalah pemenang Ligue 1 atau Liga Prancis sebanyak sembilan kali.

Sejauh ini, Marseille juga satu-satunya klub Prancis dalam sejarah yang memenangkan Liga Champions UEFA. Prestasi khusus ini memberi para penggemarnya alasan untuk membual atas dominasi liga saat ini yang dipegang Paris Saint-Germain.

Baca Juga: Tak Kunjung Memberi Si Nyonya Tua Kepastian, Juventus Beri Ultimatum ke Angel Di Maria

Namun selain itu, Marseille juga menghadapi degradasi ke divisi dua pada dua kesempatan, yakni pada tahun 1959 dan pada tahun 1994.

Ironisnya, degradasi kedua disebabkan karena keterlibatan klub dalam skandal pengaturan skor pertandingan.

3. Bayern Munchen

Bayern Munchen mungkin menjadi kekuatan yang tak terbendung pada era masa kini, tapi itu tidak berarti sejarah klub luput dari noda.

Baca Juga: Jadwal Pramusim Juventus 2022-2023, Hadapi Dua Klub Raksasa, Mantan Tim Neymar dan Cristiano Ronaldo

Pada tahun 1955, Bavarians mengalami degradasi ke divisi kedua Bundesliga. Munchen saat itu menempati urutan 16 pada saat klub tersebut sedang berurusan dengan masalah keuangan pasca perang.

Beruntung Munchen tidak berlama-lama di divisi dua. Mereka mendapatkan promosi di tahun berikutnya untuk mengembalikan posisinya di tingkat teratas sepak bola Jerman.

Dilihat dari dominasi liga berturut-turut mereka sedekade ini, beberapa penggemar muda akan merasa sulit untuk percaya bahwa Bayern Munchen pernah menjadi klub Bundesliga 2.

Baca Juga: 5 Pemain Andalan Juventus yang Didapatkan Secara Gratis Bebas Transfer

4. Juventus

Juventus adalah raksasa dalam konteks sepakbola Italia dengan telah memenangkan liga sebanyak 36 kali, yang paling banyak untuk klub mana pun.

Si Nyonya Tua mencatatkan sembilan kemenangan beruntun di Serie A sampai Inter Milan menghentikan laju mereka tahun lalu. Namun, Juventus juga pernah menghadapi degradasi, meskipun dalam keadaan yang tidak biasa.

Pada tahun 2006, Juventus diturunkan ke Serie B dan kehilangan dua gelar liga setelah keterlibatannya dalam skandal pengaturan skor.

Baca Juga: Bukan Transfer Neymar, Juventus Justru Sedang Sibuk Mengamankan Pemain Bintang yang Satu Ini

Ada pengurangan poin untuk Juventus dan klub lain seperti AC Milan, Fiorentina, Lazio dan Reggina. Skandal Calciopoli tetap menodai reputasi Juventus sampai hari ini.

5. Manchester United

Manchester United boleh dikatakan sebagai klub tersukses sepak bola Inggris, terlepas dari bentuknya saat ini.

Setan Merah telah memenangkan gelar Inggris paling banyak (20 kali). Tapi, MU juga pernah menghadapi degradasi di masa lalu dan tidak hanya sekali.

Baca Juga: TRANSFER LIGA EROPA: Real Madrid Bidik Mohamed Salah, Chelsea Mau Tukar Timo Werner dengan De Ligt

MU diturunkan dari divisi teratas sebanyak lima kali. Mereka jatuh pada tahun 1894, 1922, 1931, 1937 dan 1974-75. Sejak itu, klub tidak pernah terdegradasi dan mendominasi tahun 1990-an dan 2000-an di bawah mantan manajer Sir Alex Ferguson.

6. Atletico Madrid

Pada 1996, Atletico Madrid berhasil menjuarai La Liga setelah 19 tahun puasa gelar di bawah asuhan pelatih Radomir Antic bersama pemain muda mereka saat itu yang kini jadi pelatih klub tersebut, Diego Simeone.

Tragisnya, hanya empat musim berselang Atletico harus terdegradasi akbiat hanya mampu finis di peringkat 19 klasemen La Liga 1999/2000.

Baca Juga: Empat Pemain Utama Sudah Gabung Persib, Robert Alberts Kian Bingung?

Lebih rumit lagi, saat itu muncul kabar bahwa sang presiden, Jesus Gil, beserta jajarannya dilaporkan melakukan penyalahgunaan dana klub.
***

Editor: Wildan Apriadi

Sumber: khelnow.com

Tags

Terkini

Terpopuler