JURNAL SOREANG - Setelah gagal di laga Finalissima 2022, Italia tampaknya makin terpuruk. Kekalahan tersebut menambah catatan buruk Gli Azzurri yang sebelumnya juga gagal mendapat tempat di Piala Dunia 2022.
Ini membuat seluruh penggemar dan para legendaris sepakbola Italia kecewa, tak terkecuali Roberto Baggio, pesepakbola Italia era 90-an.
Baggio nampaknya frustasi dengan kekalahan negaranya di laga Finalissima setelah sebelumnya juga gagal lolos ke Piala Dunia 2022.
Apalagi mereka baru saja menyegel trofi kejuaraan Euro, tentu itu terasa sangat memalukan.
Hal inilah yang membuat pesepakbola yang pernah membawa Italia di masa kejayaannya itu mengeluarkan statement cukup kontroversial.
Komentar tersebut ia ucapkan sesaat setelah menyaksikan kekalahan Italia atas Argentina di laga Finalissima 2022.
Menurutnya, mental para pemain Italia masih terbawa suasana kegagalan di kualifikasi Piala Dunia 2022 lalu.
"Saya pikir Italia menderita efek psikolog setelah tersingkir Piala Dunia," ungkap Baggio dikutip JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari football-Italia.net pada Sabtu, 4 Juni 2022.
Lebih lanjut komentarnya menyinggung soal penyebab terkuburnya mimpi italian untuk mendapat tiket ke Qatar setelah edisi sebelumnya juga tak memiliki kesempatan.
Baginya, Italia tak seharusnya tersingkir secara mengenaskan akibat kalah melawan satu negara di babak playoff.
"Siapa pun bisa kalah satu pertandingan melawan orang lain di hari yang buruk," ungkap Baggio.
Baca Juga: Tips Cinta! 10 Ciri Pasangan yang Sudah Bosan Dengan Pacarnya, Kamu Wajib Tahu!
Ia menyebutnya dengan suatu hal yang 'gila' Gli Azzurri yang notabenenya juara Euro tak mendapat tempat otomatis ke ajang Qatar tersebut.
"Itu gila bahwa mereka tidak diberikan tempat otomatis lolos Piala Dunia untuk itu," kata
Selanjutnya ia juga mengutarakan bentuk protes atas kegagalan Gli Azzurri untuk lolos pada ajang empat tahunan itu.
Menurutnya, Italia pantas mendapat tempat istimewa di Piala Dunia sebagai bentuk hadiah telah berhasil memenangkan kejuaraan Benua Biru.
Baca Juga: Prediksi UEFA Nations League Finlandia vs Bosnia, Jadwal, Kabar Tim, Head to Head dan Susunan Pemain
"Tetapi para pemain ini pantas mendapat semacam hadiah atas apa yang mereka capai bukan? Jika saya di skuat itu saya akan berjuang untuk mendapatkannya," lanjut legendaris sepakbola Gli Azzurri tersebut.
Ucapan mantan pemain Timnas Italia itu tentu sangat tidak dibenarkan.
Piala Dunia adalah ajang seluruh negara di dunia, tanpa berpihak pada konfederasi manapun. Tak pandang bulu apa status yang dibawa masing-masing negara.
Semuanya harus melalui babak kualifikasi, untuk merebutkan satu tempat.
Nampaknya ia begitu terpukul atas kegagalan negaranya di dua edisi Piala Dunia berturut-turut.
Hingga akhirnya memuncak setelah gagal kesekian kalinya di ajang bergengsi, Finalissima yang mendorongnya untuk mengeluarkan statemen aneh tersebut.***