Liverpool Takluk di Tangan Real Madrid saat Final Liga Champions 2022, Ini 4 Penyebab Kekalahannya

30 Mei 2022, 06:24 WIB
Liverpool Kalah Atas Real Madrid, akibat 4 faktor kelengahan Klopp. /twitter/@BRGoals/

JURNAL SOREANG- Meski mendominasi untuk waktu yang lama, Liverpool gagal memenangkan trofi Liga Champions
kedua mereka dalam tiga tahun setelah kalah 1-0 dari Real Madrid.

Kekalahan The Reds ini bisa jadi karena 4 kelengahan Jurgen Klopp sebagai pelatihnya.

Liverpool sangat berharap dapat mengangkat trofi Liga Champions untuk kedua kalinya, tapi dihancurkan oleh Real Madrid, lewat gol Vinicius. 

Daily Star Sport melihat 4 kelengahan Jurgen Klopp saat timnya kehilangan trofi ketiga musim ini gara-gara gol penyerang Real Madrid, Vinicius.

Baca Juga: Final Liga Champions Real Madrid VS Liverpool Ternyata Diwarnai Kerusuhan Hingga Kick-Off Tertunda 36 Menit

Babak pertama yang menegangkan melihat gol Karim Benzema dianulir, dengan The Reds mendominasi 45 menit pertama.

Tetapi setelah turun minum, Liverpool berjuang untuk menyamai level babak pertama mereka dan kesalahan pertahanan dari Trent Alexander-Arnold membuat Vinicius membuka skor untuk Madrid pada menit ke-60.

Meskipun The Reds berusaha untuk menyamakan kedudukan, mereka menyadari kiper Los Blancos Thibaut Courtois sangat sulit ditaklukkan, sehingga tim asuhan Carlo Ancelotti mampu
mempertahankan gelar Piala Eropa ke-14 mereka.

Baca Juga: Menyedihkan! Diogo Jota Dianggap Gagal Berikan Kontribusi, Setelah Liverpool Kalah di Liga Champions 2021-2022

Empat kesalahan Klopp saat timnya kehilangan trofi ketiga musim ini adalah

1. Mempercayai Trent

Menjelang pertandingan, sebagian besar fokusnya adalah pertandingan antara Vinicius dan Trent Alexander-Arnold.

Pemain sayap telah menjadi salah satu kekuatan pendorong di belakang Madrid di final Liga Champions, dengan kecepatannya menciptakan masalah bagi banyak lawan mereka.

Alexander-Arnold berada di bawah tekanan karena upaya defensif dan aspek permainannya yang membuat The Reds kalah di Stade de France.

Baca Juga: Sibuk Mencari Kesalahan! Trent Alexander Arnold Dianggap Biang Kerok Kalahnya Liverpool di Liga Champions 2022

Ibrahima Konate dipaksa untuk menyelamatkan bek sayapnya beberapa kali di 45 menit pertama saat Alexander-Arnold membiarkan Vinicius bebas berkeliaran.

Strategi itu terbukti mahal di babak kedua, karena pemain Inggris itu bertanggungjawab atas gol pembuka Vinicius.

Alexander-Arnold gagal menangkap operan pemain Brasil itu di tiang belakang, memungkinkannya melakukan tap-in sederhana untuk membawa Madrid unggul.

Baca Juga: Terbaru! 13 Fakta Winger Liverpool Luis Diaz ini Jarang Diketahui, Ternyata Pernah Menderita Gizi Buruk

2. Gagal memanfaatkan dominasi

Liverpool benar-benar dominan di babak pertama, menikmati banyak penguasaan bola dan menciptakan peluang demi peluang.

Hanya relatif sedikit Thibaut Courtois yang benar-benar bermasalah, meskipun The Reds menembak gawannya Madrid berkali-kali.

Kegagalan mereka untuk mengkonversi peluang mereka terbukti sangat mahal, dengan Madrid memimpin sebelum satu jam pertandingan.

Secara total, The Reds memiliki 24 tembakan ke gawang Madrid, tetapi gagal melihat satu pun mengoyak gawang.

Baca Juga: Here We Go! Sadio Mane Akan Tinggakan Liverpool Setelah Gagal di Final Liga Champions Melawan Real Madrid

3. Penurunan tempo

Liverpool jelas berusaha menjaga tempo permainan setinggi mungkin untuk mengganggu permainan build up Madrid.

Bahkan Jordan Henderson terlihat menekan untuk mengganggu Thibaut Courtois saat kiper Real Madrid itu mengoper bola.

Strategi itu bekerja dengan sempurna untuk menjaga Liverpool tetap memegang kendali, dengan Madrid berjuang untuk keluar dari setengah lapangan mereka sendiri selama 45 menit pertama.

Namun di babak kedua, The Reds tampak menurun tempo permainannya.Mereka mulai mundur dari pertahanan Madrid, dan bahkan ketika mereka menguasai bola, hanya ada sedikit serangan ke depan.

Baca Juga: Walau Liverpool Kalah Atas Real Madrid di Final Liga Champions, Konate Malah Dipuji Ferdinand? Ini Alasannya!

Setelah tertinggal, Liverpool terus berjuang untuk menaikkan tempo mereka kembali ke level babak pertama, tapi kendali ada di tangan Madrid.

4. Fullback gagal dalam menyerang

Jurgen Klopp sudah melihat Liverpool akan kalah di final Liga Champions. Sebagian besar permainan menyerang Liverpool dibangun di sekitar bek sayap mereka.

Tapi melawan Madrid, baik Alexander-Arnold maupun Andy Robertson perjuangan kurang maksimal untuk pasokan bol ke dapan.

Baca Juga: Kenapa Gol Karim Benzema di Final Liga Champions VS Liverpool Offside? Ini Alasannya

Umpan silang mereka sangat buruk. Robertson gagal dengan lima upaya pertamanya untuk memasukkan bola dan Alexander-Arnold memiliki tingkat keberhasilan umpan silang hanya 50
persen. Tendangan sudut mereka juga gagal menyusahkan Madrid. ***

Editor: Sarnapi

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler