JURNAL SOREANG - Final Liga Champions UEFA dimenangkan oleh Karim Benzema beserta dengan timnya, dan menumbangkan Liverpool dengan skor akhir 1-0
Dilansir dari laman sportskeeda yang diunggah pada 29 Mei 2022, Real Madrid berhasil mengalahkan Liverpool di final Liga Champions UEFA dan raih mahkota Eropa mereka yang ke-14.
Adalah Vinicius Junior mampu menyelamatkan Real Madrid, dan mencetak gol dalam pertandingan di menit ke-59.
Karenanya, Carlo Ancelotti jadi yang meraih empat gelar Liga Champions satu-satunya berkat penyelamatan Vinicius Junior kala itu.
Adapun pertandingan final kemarin di dominasi oleh Liverpool, namun Thibaut Courtois mampu mengagalkan usaha mereka dan menepisnya ketika berada digawang Real Madrid.
Dengan demikian, Real Madrid mampu meraih gelar ganda pada musim ini.
Seperti dikutip jurnalsoreang.pikiran-rakyat.com dari laman sportskeed, jika dilihat dari semua catatan tersebut, maka dapat disimpulkan ada sebanyak 3 Faktor yang terlihat jelas dalam pertandingan final Liga Champions Real Madrid melawan Liverpool:
1. Serangan Liverpool Menjadikan Real Madrid Waspada dan Bertahan
Pertandingan dimulai dengan formasi 4-3-3, yang biasa dipakai dan tim Liverpool memang melakukan penyerangan dari awal.
Tekanan yang diberikan oleh Liverpool, mampu membuat para bek Real Madrid merasa kewalahan.
Tidak lupa sayap kanan serta saluran dalam kanan Liverpool, memberikan serangan pada Real Madrid.
Trent Alexander Arnold memberikan beberapa operan yang ia tempatkan pada setengah lapangan milik lawan, dan mampu bergabung bersama Mohamed Salah dengan baik.
Selain itu, dalam beberapa kesempatan Trent Alexander Arnold juga berusaha untuk memotong dari sayap kanan untuk Liverpool.
Alexander Arnold memberikan umpan silang kepada Mohamed Salah, tapi berhasil diselamatkan oleh Courtois yaitu penjaga gawang dari Real Madrid.
Setelah itu, Thiago Alcantara melesatkan tembakannya ke gawang Real Madrid dan lagi-lagi berhasil dihadang oleh Courtois.
Tidak berhenti disitu, Mohamed Salah mencoba lagi untuk mencetak skor bagi Liverpool dan digagalkan kembali oleh penyelamatan Courtois.
Sadio Mane juga berusaha melancarkan aksinya, namun gagal karena tendangannya membentur tiang serta sarung tangan dari penaga gawang Real Madrid.
2. Liverpool Meningkatkan Serangannya Saat Real Madrid Luncurkan Serangan Balik
Pada babak pertama, Real Madrid terus berupaya dan membuat Liverpool merasa kesulitan dengan serangan balik karena dihadiahi serangan balik oleh Los Blancos.
Vinicius Junior berupaya untuk menembus pertahanan Liverpool, namun ia malah dihujani bola-bola panjang yanh di arahkan kepada dirinya.
Akan tetapi, Alexander Arnold memutuskan untuk mundur dan di dukung oleh salah satu pemain Liverpool lain yakni Jordan Henderson.
Di tengah-tengah babak kedua, Liverpool meningkatkan pertahanan timnya dan meningkatkan jumlah pemainnya pada babak lawan.
Sayangnya, Liverpool tak miliki gelandang box-to-box sesungguhnya agar dapat menghubungkan lini tengah dengan serangan yang diberikan.
Hal tersebut membuat Fabhino dan Thiago harus membawa bola dan operan, diantara pemain bertahan dari Real Madrid.
Di sisi lain, peralihan formasi sering dilakukan oleh Real Madrid dengan formasi 4-2-3-1 dengan mengandalkan Toni Kroos dan Casemiro sebagai gelandang dan beri perlindungan.
Bek kanan Real madrid yakni Dani Carvajal berduet dengan Luis Diaz dari Liverpool, yang berusaha menembus pertahanan menuju arah depan.
Karim Benzema berhasil melesatkan bola tepat sasaran, yang kemudian dianulir karena ia berada pada posisi offside.
Baca Juga: Eric Bailly Berencana Meninggalkan Old Trafford: Ternyata Ia Miliki Beberapa Pilihan, Mengapa?
Sebanyak 10 kali percobaan dilancarkan oleh tim Liverpool, yang 5 diantaranya tepat sasaran.
3. Liverpool Pantang Terus Berjuang, Namun Hasil Akhir Dimenangkan oleh Real Madrid
Mohamed Salah sangat aktif di babak kedua, dengan saluran dalam kanan dan Liverpool melanjutkan dominasir mereka dalam permainan.
Akan tetapi kehadiran Courtois adalah petaka bagi Liverpool karena selalu mengagalkan aksi dari pemain Mesir tersebut.
Sedangkan, Real Madrid mempertahankan serangan balik mereka ke arah Vinicius Junior dengan memainkan bola-bola panjang.
Transisi tersebut dimainkan ke pemain Real Madrid, Valverde yang mengirimkan umpan silang ke kotak lawan menuju Vinicius Junior dan dapat dikonversi dengan baik.
Penyelamatan Viniciua Junior lah yang akhirnya membuat Real Madrid mencetak poin.
Buka tanpa usaha, Jurgen Klopp kemudian memaskukkan Diogo Jota, Roberto Firmino, dan Naby Keita untuk menggantikan Diaz, Thiago, dan Henderson di lini tengah Liverpool.
Tapi Ancelotti memiliki strategi cerdik dengan memasukkan Eduardo Camavinga dan Dani Ceballos, untuk memperkuat pertahanan Real Madrid.
Liverpool tidak bisa mencetak angka walaupun memberikan lebih dari 20 percobaan.***