Potensi Drama Pekan Terakhir Serie A Italia, Simone Inzaghi Jagonya Bikin Momen Dramatis Perburuan Scudetto

19 Mei 2022, 11:10 WIB
Simone Inzaghi, mantan pemain Lazio yang kini menjadi pelatih Inter Milan yang tengah berburu Scudetto Serie A /kolase twitter/

JURNAL SOREANG - Persaingan perburuan Scudetto Serie A musim 2021/2022 harus ditentukan hingga pekan terakhir yang akan berlangsung hari Minggu, 23 Mei 2022.

Dua tim sekota, Inter Milan dan AC Milan, masih memanas dalam perebutan Scudetto Serie A yang mana kini keduanya terpaut dua angka.

Milan masih unggul sementara di puncak klasemen Serie A, selangkah lagi merengkuh Scudetto dari tangan sang juara bertahan Inter Milan.

Baca Juga: Update Liga 1 2022/2023: Sempat Dilepas Ini Alasan Syaiful Ramadhan Terima Kembali Tawaran PSS Sleman

Namun, meski Milan kini sedang dalam posisi diunggulkan, bukan tak mungkin drama Scudetto akan terjadi di pekan terakhir Serie A.

Di laga pamungkas nanti, Milan akan bertandang ke markas Sassuolo dengan hanya membutuhkan satu angka lagi.

Sementara Inter akan meladeni tamunya Sampdoria di Giuseppe Meazza sambil berharap saudara tuanya terpeleset di Mapei Stadium.

Baca Juga: Real Madrid vs Liverpool di Final Liga Champions, LeBron James Pilih Klub Ini Sebagai Juara

Ada yang unik dalam persaingan Duo Milan di jalur Scudetto Serie A musim ini, yaitu kehadiran Simone Inzaghi.

Inzaghi yang kini bertindak sebagai pelatih Inter, punya memori manis nan dramatis di pekan terakhir Serie A.

Pada giornata terakhir Serie A musim 1999/2000 saat ia masih menjadi pemain Lazio, Inzaghi dan klubnya yang kala itu dilatih Sven Goran Erickson terlibat perburuan Scudetto hingga akhir kompetisi.

Baca Juga: Sedih! Tradisi Emas Tim Beregu Putra Badminton Indonesia di SEA Games Sejak 2007 Terputus di 2021

Sama seperti Inter sekarang, pada musim itu pun Lazio tertinggal 2 angka dari Juventus menjelang pekan terakhir.

Juventus yang cuma butuh satu angka di kandang Perugia justru kalah tipis 0-1 melalui gol Marco Materazzi.

Laga tersebut benar-benar dramatis dengan di antaranya diwarnai hujan lebat yang sempat memaksa pertandingan ditunda beberapa saat oleh Pierluigi Collina.

Baca Juga: Antonio Pintus, Sosok Penting Dibelakang Layar Suksesnya Real Madrid di Liga Champions

Sementara Lazio, yang semula tidak banyak berharap, menang besar 3-0 atas Reggina di Olimpico.

Simone Inzaghi membuka papan skor di pertandingan itu melalui eksekusi penalti sebelum kemenangan dilengkapi dengan gol tambahan Juan Sebastian Veron dan Diego Simeone.

Akhirnya, Lazio yang keluar sebagai juara Serie 1999/2000, salah satu musim paling seru di sepanjang sejarah Liga Italia.

Baca Juga: CR7 Sempat Marah pada Manchester United? Berujung Rumor Cristiano Ronaldo akan Gabung PSG Bersama Lionel Messi

Namun, memori Inzaghi dalam pekan terakhir nan dramatis Serie A bukan cuma itu karena dua musim berselang adik dari Fillipo Inzaghi ini menjadi dalang serupa.

Ujung musim 2001/2002 Inzaghi justru jadi pelaku yang mengakibatkan Inter kehilangan gelar Scudetto yang sudah di hadapan mata.

Inter yang saat itu cuma unggul satu angka dari Juventus dan dua angka dari AS Roma, mau tak mau harus membawa pulang 3 poin di laga puncak kala bertamu ke Olimpico melawan Lazio.

Baca Juga: Absen di Liga Champions Musim Depan, Manchester United Incar Banyak Pemain Bintang Piala Dunia 2022, Yakin?

Nahas, Inter yang saat itu masih diperkuat Ronaldo Nazario malah takluk 2-4 dari sang tuan rumah.

Simone Inzaghi menjadi pencetak gol terakhir di partai ini yang membuat perjuangan Inter memburu Scudetto berakhir.

Tangisan Ronaldo yang tertangkap kamera usai laga membumbui drama Scudetto musim itu yang akhirnya dimenagkan Juventus yang di laga lain menang atas Udinese.

Baca Juga: Wonderkid Piala Dunia Prancis Camavinga, Perannya Bawa Real Madrid ke Final Liga Champions 2022

Selang 20 tahun kemudian, Inzaghi merasakan atmosfer serupa dengan status pelatih yang diembannya sekarang.

Inzaghi tentu diharapkan mampu menebar semangat juangnya seperti dulu kepada Lautaro Martinez cs pada hari Minggu nanti dengan catatan: Milan mengalami nasib yang serupa seperti Juventus di kandang Perugia waktu itu.
***

Editor: Wildan Apriadi

Sumber: Transfermarkt

Tags

Terkini

Terpopuler