JURNAL SOREANG-Hasil drawing Piala Dunia 2022 mengeluarkan beberapa grup dengan fakta unik di dalamnya.
Salah satunya Grup H Piala Dunia 2022 yang akan mempertemukan Portugal, Korea Selatan, Uruguay, dan Ghana.
Khususnya untuk persaingan Portugal Vs Korea Selatan menyimpan beberapa fakta unik di baliknya yang akan tersaji di laga pembuka perhelatan Piala Dunia 2022.
Keduanya merupakan tim kuat perwakilan dari negaranya masing-masing. Portugal datang sebagai tim tangguh Eropa dan Korea Selatan sebagai tim raksasa sepakbola Asia.
Selain akan menampilkan persaingan panas di dalamnya, beberapa fakta menarik juga kan tersaji dari pertemuan mereka.
Lalu hal menarik apa saja yang tersimpan di dalam pertemuan Portugal dan Korea Selatan?
Dikutip JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari berbagai sumber berikut 3 fakta menarik yang dilahirkan dari pertemuan dua negara tersebut:
1. Dejavu Sekaligus Balas Dendam Portugal
Sebelum laga pembuka turnamen Qatar, Portugal dan Korea Selatan pernah bertemu di Piala Dunia 2002.
Saat itu persaingan keduanya juga tersaji dalam babak penyisihan grup, dimana Korea Selatan keluar sebagai pemenang dengan hasil akhir 1:0.
Kekalahan Portugal tersebut menjadi dejavu sendiri.
Apalagi kemenangan Negara Asia itu disebut-sebut sangat kontroversial mengingat sang wasit yang kala itu mengeluarkan dua punggawa Selecao das Quinas tanpa alasan yang jelas.
Pedro dan Joao Pinto dikeluarkan dari lapangan yang membuat kekuatan skuad Selecao menjadi pincang sebelah.
Ini tentu menjadi ambisi sendiri bagi Ronaldo CS untuk membalaskan dendam kekalahan negaranya pada Korea Selatan di Piala Dunia 2022 mendatang.
2. Sang Bintang yang Dipertemukan dengan Idolanya
Sisi menarik lainnya dari pertandingan Portugal Vs Korea Selatan ialah mempertemukan bintang negeri Gingseng, Son heung Min dengan idolanya.
Diketahui pemain andalan Tottenham Hotspur tersebut sangat mengidolakan sosok Cristiano Ronaldo.
Ia mengungkapkan reaksi bahagianya ketika mengetahui hasil drawing yang dilaksanakan di Qatar itu dapat mengantarkannya bertemu dengan CR7.
Lebih lanjut bagi kapten Korea Selatan tersebut Ronaldo adalah sosok inspirasi baginya. Dalam karir yang kian melejit di klubnya ada andil Ronaldo yang selalu memberikan contoh.
Contoh yang diambil dari Son adalah kerja keras dan mentalitas yang melekat dalam pemain asal Madeira tersebut.
Bahkan nomor tujuh yang dipilihnya sebagai nomor punggung sebagai bukti betapa Son sangat mengagumi Ronaldo.
Sangat menarik ditunggu bagaimana pertemuan keduanya akan tersaji.
3. Ajang Reuni Pelatih dengan Mantan Skuad Asuhannya
Selain mempertemukan bintang dengan sang idola, persaingan Portugal Vs Korea Selatan juga menjadi reuni bagi pelatih dengan mantan anak asuhnya.
Diketahui pelatih Korea Selatan saat ini, Paulo Bento merupakan mantan pemain sepakbola asal Portugal yang juga pernah duduk di kursi kepelatihan timnas.
Baca Juga: Grup H Piala Dunia 2022: 4 Fakta Menarik Persaingan Portugal Vs Uruguay, Siapa yang Terhebat?
Memulai karirnya sebagai pelatih di negaranya sendiri , selama kurang lebih empat musim pria berusia 52 tahun itu memutuskan untuk terbang ke negeri Asia.
Dirinya juga menjadi pembimbing skuad Selecao pada Piala Dunia edisi 2014.
Nama seperti Ronaldo, Pepe hingga Thiago Silva tentu sangat ia pahami bagaimana cara bermainnya.
Hal ini menjadi keuntungan bagi Taeguk Warriors karena mengetahui kedalaman skuad lawannya lewat sang pelatih.
"Kami tahu apa yang bisa dilakukan Cristiano, tetapi ada hal lebih banyak untuk tim nasional daripada itu," kata Paulo Bento dikutip JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi FIFA.
"Jelas dari sudut pandang olahraga, kami akan mendekati permainan dengan cara yang sama, dengan perhatian yang sama dan tingkat persiapan yang sama seperti yang kami miliki melawan timyang pernah kami mainkan di masa lalu,"lanjut Bento.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa bukan hanya soal skuadnya, bagi dirinya pribadi pertandingan dengan negara kelahirannya merupakan persaingan yang sangat berat secara emosional.
"Namun saya tahu itu tidak akan jadi pertandingan yang mudah secara emosional," lanjutnya.
Keadaan Paulo Bento ini mendapat simpati dari rekan senegaranya, Fernando Santos yang kini menukangi Timnas Portugal.
"Dengan kami berdua dari negara yang sama, kami jelas tidak ingin bermain satu sama lain sebelum fase final, tapi begitulah adanya," kata Fernando Santos dikutip dari situs resmi FIFA.
Lebih lanjut ia juga mengungkapkan harapan terbaik untuk kedua belah pihak,"Kuharap kita berdua lolos".
Itulah beberapa hal menarik yang tersimpan dalam pertemuan Portugal dengan Korea Selatan.***