JURNAL SOREANG - Bintang sepakbola asal Papua Boaz Solossa resmi meninggalkan klub Persipura yang sudah dibelanya sejak dari usia muda.
Namun Boaz Solossa tetaplah legenda di klub itu dan legenda untuk Timnas Indonesia sampai kapanpun.
Oleh karena itu kami sedikit mengulas tentang kisah perjalanan Boaz Solossa sebagai pemain bola.
Tak banyak yang menyangka jika bakat pemain kelahiran Sorong ini mau berkembang pesat hingga menembus Timnas Indonesia berbagai level.
Bahkan Boaz berhasil masuk skuad timnas senior di usia muda yang cukup sulit ditembus pemain muda.
Di level klub pun Boaz Solossa mampu mengukir sejumlah tinta emas dalam karirnya.
Di mana ia mampu membawa Persipura menjuarai kasta tertinggi Liga Indonesia sebanyak 4 kali.
Sejumlah gelar individu pun juga ia sabet sepanjang mentas di Liga Indonesia, diantaranya top skor ISL tiga kali serta ISL player of the year tiga kali.
Sempat dicap pemain bengal lantaran beberapa aksi emosionalnya saat bertanding.
Baca Juga: 5 Bek Sayap Terbaik di Eropa saat ini Berdasarkan Peringkat Mei 2022, Salah Satunya Reece James
Pelan tapi pasti Boaz mulai berubah dan menunjukkan sisi kedewasaannya, pada masa keemasannya Boaz sempat dipaksa
pelatih timnas saat itu Peter White untuk meningkatkan kualitas bermainnya dan mencoba trail dengan tim divisi 2 Liga Inggris.
Namun Boaz Solossa yang sangat dekat dengan keluarga tak mengambil kesempatan tersebut dan tetap memilih bertahan bersama Persipura Jayapura.
Tak hanya sekali pada tahun 2011 lalu gue juga diminati dua tim luar negeri yakni Cesena dari Liga Italia dan VVV Venlo di Liga Belanda.
Baca Juga: Tes IQ dan Psikotes, Pilih Satu Elemen ini! Akan Mengungkapkan Kepribadian dan Kualitas Diri Anda!
Namun sayang semua tawaran tersebut tak pernah digubris, satu-satunya kenangan yang sulit di untuk dilupakan ketika momen dengan Timnas.
Boaz Solossa berhasil mencetak gol ke gawang salah satu semifinalis Piala Dunia 2010 Uruguay.
Timnas Uruguay yang kala itu diperkuat Cavani dan Luis Suarez sempat terdiam saat Boaz Solossa berhasil mencetak gol di menit ke-18.
Walaupun terbuang bersama Persipura Jayapura, namun Boaz tetap diminati banyak klub di Liga 1.
Setelah berakhirnya kerjasama dengan tim lamanya tersebut dia berlabuh ke Borneo FC musim lalu.
Kini setelah memutuskan mengakhiri kerjasama dengan Borneo FC dirinya kemungkinan tetap bermain di Liga 1.
Beberapa tim dikabarkan menginginkan jasanya dari mulai klub promosi Rans FC dan PSS Sleman.
Ada kemungkinan juga dia kembali ke Persipura Jayapura dengan harapan bisa membawa klub lamanya tersebut promosi kembali ke Liga 1.
Namun besar kemungkinan dirinya bermain untuk PSS Sleman dan dikatakan sudah resmi menjadi milik Super Elja.
Dengan usia belum menginjak 40 tahun dirinya dipastikan masih akan bermain dalam beberapa tahun lagi.
Masih ada kemungkinan Boaz Solossa akan pensiun di klub yang membesarkannya Persipura Jayapura.
Walaupun mungkin rasa sakit hati didepak dari tim masih dirasakan dirinya, namun kecintaannya pada klub tanah kelahirannya dipastikan tak akan hilang sampai kapanpun.***