JURNAL SOREANG - Keberadaan seorang supersub atau pemain pengganti yang memberi dampak positif, sangat diperlukan di turnamen sekali gugur seperti Piala Dunia.
Kisah heroik seorang supersub sudah sering terjadi dalam Piala Dunia, bahkan menjadi memori tak terlupakan yang terus dikenang.
Jerman saja meraih juara Piala Dunia 2014 melalui gol semata wayang pemain supersub, Mario Gotze, yang saat baru turun pada menit ke-88 sebelum mencetak gol di babak extra time.
Berikut ini adalah deretan pemain-pemain yang mungkin hanya akan berstatus cadangan di timnasnya, tapi berpotensi jadi supersub.
1. Bukayo Saka - Inggris
Di Piala Eropa 2020 lalu saat Inggris mengalami kebuntuan di tengah pertandingan, duet Bukayo Saka dan Jack Grealish sebagai penopang Harry Kane selalu memberi perubahan positif.
Hal ini bisa berlanjut di Piala Dunia 2022 nanti karena sepertinya Gareth Southagte tidak akan terlalu merubah komposisi starting eleven The Three Lions.
Baca Juga: Kenangan Piala Dunia 2002, Muncul Tim Underdog Hingga Kemenangan Kontroversial, Italia Jadi Korban!
Saka yang makin hari makin menunjukan kapasitasnya sebagai winger maut di klub Arsenal, bisa melampiaskan potensinya saat dimasukan sebagai pemain pengganti di Piala Dunia 2022 nanti.
2. Gabriel Jesus - Brasil
Brasil masih sering sering mengonta-ganti kombinasi lini serangnya. Ada kalanya memasang Firmino sebagai ujung tombak, ada kalanya Gabriel Jesus, atau bahkan Matheus Cunha.
Namun, melihat dari beberapa laga kualifikasi dan kebutuhan strategi Tite, tampaknya posisi ujung tombak akan dipercayakan kepada Roberto Firmino.
Baca Juga: Akui Barcelona Mengalami Kesulitan Tanpa Lionel Messi, Xavi Hernandez: Kami Harus Sabar
Andai kata Brasil mengalami satu laga yang buntu dalam urusan mencetak gol, nama Gabriel Jesus bisa jadi solusinya.
Jesus bahkan sering terbukti memberi dampak positif sekali pun hanya bertugas sebagai pemain pengganti di Manchester City.
3. Divock Origi - Belgia
Pemain yang sangat identik dengan julukan supersub di dunia boleh jadi dimiliki Divock Origi. Berkali-kali ia pernah melakukan peran ini untuk klubnya, Liverpool.
Baca Juga: Wow! Inilah 6 Negara dengan Banderol Termahal di Piala Dunia 2022, Ada yang Rp14,7 Triliun
Tim yang memasukan Origi di tengah atau penghujung pertandingan bisa tiba-tiba mematikan dan menyudahi laga dengan kemenangan.
Kenangan paling melekat diingatan tentang aksi heroik Origi ada di pertandingan semifinal leg 2 Liga Champions musim 2018/2019.
Saat itu Liverpool yang tertinggal defisit 3 gol berhasil membalikan agregat menjadi 4-3 setelah Jurgen Kloop memasang Origi yang mengisi posisi Firmino.
Origi menyumbang 2 gol di pertandingan itu yang membuat Barca-nya Lionel Messi saat itu harus tersingkir secara dramatis.
Bukan hanya di Liverpool, bersama timnas Belgia pun Origi pernah melakukan spesialisasinya di Piala Dunia 2014.
Masuk pada menit 57, ia mencetak gol di menit 88 untuk membawa Belgia menang 1-0 atas Rusia dan mengantar The Belgian Red Devils kala itu lolos ke babak 16 besar.
Di Piala Dunia 2022 mendatang, Origi bisa kembali melakukan sihirnya. Jika sang striker utama, Romelu Lukaku, kesulitan mencetak gol, maka Roberto Martinez bisa menjalankan plan B yaitu Origi-time.
4. Marco Asensio - Spanyol
Timnas Spanyol punya banyak sekali stok winger dan penyerang yang akan cukup memusingkan sang pelatih, Luis Enrique.
Di antara gundukan lini depan yang melimpah itu, ada nama Marco Asensio yang bisa dijadikan kartu AS oleh Luis Enrique.
Baca Juga: Nyesek Banget! Gol di Menit Akhir Bikin 4 Negara Ini Gagal Lolos Piala Dunia? Negara Mana Saja?
Pemain Real Madrid ini cukup identik dengan peran supersub yang beberapa kali dibuktikan di El Real.
Sayangnya, belakangan ini Asensio mulai kehilangan tempat di skuad Timnas Spanyol, tetapi tidak menutup kemungkinan ia akan comback ke skuad La Furia Roja di Piala Dunia 2022 mendatang.
5. Jamal Musiala - Jerman
Meski masih berusia 19 tahun, tapi tampaknya satu tempat di Timnas Jerman bisa jadi diberikan kepada pemain potensial asal Bayern Muenchen ini.
Faktanya, Musiala memang sudah pernah dibawa Timnas Jerman ke Piala Eropa 2020 lalu dan diberi kesempatan bermain.
Melihat lini depan Jerman yang sedikit mengkhawatirkan dengan mandulnya Timo Werner dan belum terujinya Kevin Volland di level internasional, Der Panzer akan bergantung kepada produktivitas lini tengah mereka.
Jika Kai Havertz, Serge Gnabry, atau Leroy Sane buntu, Hansi Flick bisa menjadikan Jamal Musiala sebagai senjata cadangan.
Kemarin saja Bayern Munchen memastikan gelar juara Bundesliga 2021/2022 salah satunya berkat gol Musiala dalam kemenangan 3-1 di pertandingan Der Klassiker melawan Borussia Dortmund.
***