JURNAL SOREANG - Timnas Italia menjadi salah satu Contoh tim Raksasa yang gagal ke Piala Dunia.
Italia harus takluk di tangan Makedonia Utara di babak play-off yang membuat mereka gigit jadi gagal mentas di Piala Dunia 2022.
Selain Italia, beberapa negara juga pernah bernasib sama sepertinya yang harus gagal lolos ke Piala Dunia karena tik kuda hitam.
Baca Juga: Bintang Piala Dunia, Messi Lakukan Hal Gila Gara-gara Terganggu oleh Tetangganya
Berikut kami rangkumkan 5 timnas Raksasa yang gagal ke Piala Dunia karena ulah tim kuda hitam, diantaranya.
1. Zona AFC (Asia): Pertahanan Korea Utara Buat Arab Saudi Gigit Jari Gagal Lolos ke Piala Dunia 2010
Saat kualifikasi Afrika Selatan 2010, Arab Saudi sudah bisa melihat kembali empat penampilan di panggung terbesar dunia dan berharap bisa mengalahkan tim DPR Korea yang tidak berpengalaman.
The Green Falcons, bagaimanapun, membutuhkan tiga poin dari pertandingan terakhir Grup C pada 17 Juni 2009 di Riyadh.
Sementara lawan mereka tahu bahwa hasil imbang akan cukup setelah sebelumnya memenangkan pertandingan terbalik di kandang.
Dipimpin oleh bintang-bintang seperti Yasser Al Qahtani dan Nayef Hazazi, tuan rumah membawa permainan ke lawan mereka dari awal dan menciptakan sejumlah peluang.
Tetapi kiper Korea Ri Myong Guk membuat beberapa penyelamatan yang sangat krusial
Semenit sebelum akhir, pertandingan menjadi lebih berat, ketika Kim Yong Jun mendapat kartu merah.
Tetapi pertahanan tim tamu bertahan dengan kuat dan hasil imbang sudah cukup untuk membuat mereka lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam 44 tahun terakhir.
2. Zona CAF (Afrika) : Gagalkan Senegal dan Kongo Melangkah ke Piala Dunia
Kejutan besar lainnya di dunia sepakbola terjadi pada Oktober 2005, dengan kemenangan Togo atas Kongo yang membuat mereka lolos ke Piala Dunia pertama mereka.
Meskipun menghadapi tim Senegal yang berhasil lolos ke perempat final Korea dan Jepang 2002.
Keberhasilan The Sparrowhawks tidak terlepas dari hasil pertandingan antara kedua negara, mereka mampu mengemas kemenangan 3-1 di kandang sendiri.
Lalu bermain hasil imbang di kandang Senegal yang membuat Togo mengumpulkan 23 poin, unggul dua poin dari Senegal.
Dari hasil tersebut mereka berhasil mempertahankan posisi teratas di grup kualifikasi mereka untuk memastikan satu tiket ke Piala Dunia Jerman 2006.
3. Zona CONCACAF (Amerika Utara dan Tengah): Kemenangan Panama Gagalkan Amerika Serikat Lolos ke Piala Dunia
Hampir tidak ada yang bisa meramalkan hasil kualifikasi ini, pada 11 Oktober 2017 Los Canaleros mengamankan satu tiket Piala Dunia pertama mereka di Rusia 2018.
Dan dalam situasi yang paling dramatis, hanya beberapa hari setelah mengalami kekalahan tandang 4-0 dari AS.
Mereka sekali lagi tertinggal, 1-0 kali ini dari Kosta Rika, tak pantang menyerah, Panama berhasil menyamakan kedudukan di babak kedua sebelum Roman Torres menjadi pahlawan nasional dua menit sebelum peluit akhir dibunyikan.
Meskipun menjadi bek tengah, ia mengonversi tendangan volinya menjadi gol dan membuat semua impian Panama menjadi kenyataan.
Presiden negara itu menyatakan hari libur nasional untuk menandai kesempatan itu, dengan sektor publik dan swasta sama-sama bergabung dengan anak-anak sekolah untuk merayakan acara penting ini.
Seperti kata pepatah, 'kegembiraan satu orang adalah rasa sakit orang lain', dan hasil tersebut membuat AS harus gagal lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam 32 tahun.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa di Kota Serang, Rabu 20 April 2022
4. Zona CONMEBOL (Amerika Selatan): Kemalangan Argentina Gagal Lolos ke Piala Dunia Karena Peru
Kualifikasi Amerika Selatan untuk Piala Dunia Meksiko 1970 diadakan di tiga grup kualifikasi.
Dan juga saat itu mendapatkan tempat di buku sejarah karena itu adalah yang pertama dan memang satu-satunya.
Saat Argentina berusaha tetapi gagal lolos ke Piala Dunia, Mereka masuk ke Grup 1 sebagai favorit melawan Bolivia dan Peru.
Setelah Argentina tampil di enam Piala Dunia sebelumnya dibandingkan dengan dua untuk Bolivia dan hanya satu untuk Peru.
Hal-hal tidak berjalan sesuai rencana, dengan Argentina hanya mampu meraih satu kemenangan dalam tiga pertandingan pertama mereka.
Mengharuskan kemenangan atas Peru dalam pertandingan terakhir mereka dengan tiket Piala Dunia dipertaruhkan untuk kedua tim.
La Blanquirroja, yang timnya bermarkas di sekitar gelandang serang Teofilo Cubillas, meraih dua kemenangan atas nama mereka, dan dengan demikian hanya membutuhkan hasil imbang.
Duel itu terjadi pada 31 Agustus 1969, dengan Argentina tampil sedikit dalam tekanan.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa di Kota Yogyakarta, Rabu 20 April 2022
Pertandingan berakhir 2-2, dan Peru mendapatkan poin yang mereka butuhkan untuk mengamankan tempat mereka di Piala Dunia Meksiko 1970.
Cubillas adalah pahlawan, namun berkat kerjasama tim mereka mampu menahan imbang sang unggulan saat itu Argentina.
5. Zona UEFA (Eropa): 'Badut' Polandia Gagalkan Inggris Lolos ke Piala Dunia
Selama di Eropa, Three Lions mengalami kemunduran terbesar yang pernah mereka alami selama kualifikasi untuk Piala Dunia Jerman 1974.
Setelah mengangkat trofi pada tahun 1966 di kandang sendiri di bawah asuhan Sir Alf Ramsey.
Pada tanggal 17 Oktober 1973 mereka gagal lolos ke Piala Dunia secara tragis di tangan Polandia.
Baca Juga: Mantap Banget! Berikut 5 Pemain Sepak Bola yang Diprediksi Bakal Bersinar Piala Dunia 2022 Qatar
Inggris membutuhkan kemenangan dalam pertandingan kandang mereka melawan Polandia.
Meskipun pekerjaan Ramsey dipertaruhkan, tim yakin bahwa mereka akan mendapatkan kemenangan yang dibutuhkan.
Menjelang pertandingan, pelatih legendaris Inggris Brian Clough menggambarkan kiper Polandia.
Dengan kaos kuning, celana pendek merah dan kaus kaki putihnya, sebagai "badut sirkus bersarung tangan".
Tetapi Jan Tomaszewski-lah yang menjadi mimpi buruk Inggris saat itu, dia menyelamatkan gawang Polandia dari gempuran Inggris.
Kemudian Polandia memimpin pada menit ke-55 melalui Jan Domarski. Penalti membuat tuan rumah menyamakan kedudukan.
Tetapi mereka gagal menemukan pemenang, statistik setelah pertandingan menunjukkan 35 tembakan dari Inggris, dua dari Polandia.
Kiper Polandia menunjukkan 'badut sirkus' benar-benar tampil seperti superhero yang membuat timnas Inggris gagal lolos ke Piala Dunia 1974.***