JURNAL SOREANG – Berkat sederet gelar dan rekor, Cristiano Ronaldo telah menobatkan diri sebagai salah satu legenda hidup dunia sepak bola.
Bersama rival abadinya, Lionel Messi, Cristiano Ronaldo adalah pemain dengan koleksi trofi Ballon d’Or terbanyak sepanjang masa.
Cristiano Ronaldo yang kini pulang ke “rumah asalnya”, Manchester United, tidak begitu saja menjadi sukses seperti sekarang.
Baca Juga: Waduh! Tidak Bisa Dibayangkan, Cristiano Ronaldo Terancam Bermain di Kasta Ketiga Eropa
Cerita pelik dan masa lalu yang pahit pernah dialami Ronaldo semasa kecil.
Ia lahir di keluarga yang kekurangan. Ayahnya hanya seorang tukang kebun dan ibunya adalah tukang masak.
Di awal perjalanan karirnya menjadi pesepakbola, Ronaldo punya kisah menyentuh bersama karibnya sewaktu belia, Albert Fantrau.
Baca Juga: Cocok untuk Anak Kos! Cara Membuat Tahu Saos Sezchuan untuk Menu Sahur di Bulan Ramadhan
Ronaldo dan Frantau adalah rekan satu tim di Andorinha junior. Mereka adalah bintang akademi di klub tersebut.
Hingga suatu hari datanglah seorang pemandu bakat dari klub besar Portugal, Sporting Lisbon, dalam tugas mencari kandidat untuk ditarik ke tim junior Sporting.
Sayangnya, slot yang tersedia di klub tersebut hanyalah untuk satu pemain.
Baca Juga: Keren! Prince Victor Kembali Menangkan Challenge di Galeri Masterchef Indonesia Season 9
Ronaldo dan Fantrau mesti berkompetisi dan saling mengalahkan agar bisa masuk ke tim yang diimpikan hampir semua pemain-pemain muda di Portugal tersebut.
Cara kompetisinya cukup fair. Ronaldo dan Fantrau sama-sama dimainkan dalam sebuah pertandingan Andorinha.
Pemain yang bisa mencetak gol lebih banyak, maka dialah yang akan dipilih.
Baca Juga: Kok Bisa? Miliaran Rupiah Dana Investasi Ilegal Mengalir ke Klub Sepakbola Tanah Air, Ini Kata PPATK
Dalam jalannya pertandingan, Ronaldo mencetak gol pertama untuk Andorinha. Albert Fantrau balas mengejar dengan mencetak kedua. Poin Ronaldo dan Fantrau imbang.
Hingga di sebuah keadaan pada menit-menit terakhir, Fantrau tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper lawan. Hanya tinggal diakhiri sebuah sontekan ringan, maka gol untuk Fantrau akan tercipta.
Namun, hal yang dilakukan Fantrau sangat mengejutkan. Bukannya menceploskan sendiri bola ke gawang lawan, dia justru mengoper bola kepada Ronaldo yang kemudian mencetak gol.
Pertandingan pun berakhir dengan skor 3-0 untuk Andorinha. Gol yang dicetak Ronaldo lebih banyak daripada Albert Fantrau. Artinya, Ronaldo lah yang akan lolos seleksi.
Seusai pertandingan, Ronaldo bertanya kepada sahabatnya kenapa melakukan hal itu.
Fantrau hanya menjawab ringan sambil tersenyum, “Sebab kamu memang lebih hebat dibanding aku,”
Dari sana sejarah tercipta. Tanpa kisah itu barangkali kita tidak akan pernah melihat sosok Cristiano Ronaldo seperti sekarang.
Pada sebuah wawancara dengan Goal, CR7 pun mengakui hal itu,
“Aku sangat berterima kasih kepada Albert Fantrau untuk semua kesuksesan yang telah aku raih selama ini,” ucap Ronaldo.
Fantrau sendiri akhirnya hanya menjadi pekerja harian. Namun, setelah identitias dan kisah masa lalunya bersama Ronaldo terungkap, para wartawan terpancing untuk mendatangi keberadaannya.
Meski Albert Frantau bekerja serabutan, tapi dia tinggal di rumah yang bagus, punya perabotan terkini, dan mobil mewah.
Ketika ditanya bagaimana bisa dia memiliki semua itu, Fantrau menjawab, “Itu semua pemberian Ronaldo,”
Ketulusan dibayar kesetiaan. Ronaldo tidak pernah melupakan jasa sahabatnya itu di masa lalu. Salut.
***