Kilas Balik: Timnas Italia Juara Piala Dunia di Tengah Skandal Bola dalam Negeri, Bagaimana Kisahnya?

26 Januari 2022, 14:46 WIB
Timnas Italia saat menjuarai Piala Dunia Jerman 2006/instagram @myfootballheroes /

JURNAL SOREANG - Tahun 2006 menjadi tahun yang manis bagi timnas Italia di Piala Dunia yang saat itu diselenggarkan di negara Jerman.

Untuk ke empat kalinya, Italia merengkuh trofi Piala Dunia setelah mengalahkan timnas Perancis melalui adu penalti di partai final.

Namun, berbarengan dengan momen Piala Dunia saat itu, sepakbola Liga Italia dirundung skandal sepakbola dalam negeri yang sangat besar bernama Calciopoli.

Baca Juga: Perang Bintang di Babak 16 Besar Piala Afrika 2022, Pantai Gading vs Mesir, Siapa yang Akan Lolos?

Tuduhan pengaturan skor yang melibatkan klub-klub besar seperti Juventus, AC Milan, Lazio, hingga Fiorentina, akhirnya terungkap.

Federasi Sepakbola Italia (FIGC) menjatuhkan berbagai sanksi terhadap siapa pun yang terlibat dalam skandal pengaturan skor tersebut.

Presiden Juventus saat itu, Luciano Moggi, dituding menjadi dalang utama yang membuatnya dihukum untuk tak terlibat di dunia sepakbola seumur hidup.

Baca Juga: Tukang Julid Jangan ke Sini! Hukuman Berat Akan Diberikan Karena di Negara Ini Dilarang Gosip dan Ghibah

Klub Juventus pun bahkan harus diusir hingga ke kasta Serie B atas skandal ini, bahkan dua gelar juara Serie A sebelumnya terpaksa dicopot.

Situasi tersebut jauh berbeda dengan apa yang terjadi di Berlin, Jerman, tempat di mana timnas Italia merayakan gelar juara Piala Dunia.

Banyak pemain timnas Italia yang kembali dari Berlin dengan perasaan tidak nyaman bahwa klub mereka masih menghadapi kemungkinan hukuman dan degradasi.

Baca Juga: Wow ! Ternyata Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman Miliki Saudara Seorang Astronot, Ini Faktanya

Tiga belas dari 23 penggawa Azzurri bermain untuk klub yang terlibat dalam skandal terbesar yang melanda sepak bola Italia selama hampir seperempat abad.

Namun, kemenangan atas Prancis di Piala Dunia Jerman 2006 membuat pengadilan lebih sulit untuk menjatuhkan hukuman berat, terutama kepada Juventus, yang memasok beberapa pemain kunci dalam skuad, termasuk kapten Italia, Fabio Cannavaro.

Menteri kehakiman Italia sempat menyarankan bahwa mencapai final sudah cukup untuk memberikan amnesti bagi para pemain yang klubnya terlibat.

Baca Juga: Kembali Cetak Gol Bagi Maroko, Achraf Hakimi Calon Pemain Terbaik Piala Afrika 2022?

Namun, Giovanna Melandri sebagai penanggung jawab olahraga di pemerintahan Roma, menolak gagasan amnesti dan pengampunan. Bahkan menurutnya, langkah tersebut merupakan kebodohan.

Kasus Calciopoli pada masa itu begitu besar dan menyeret banyak nama, termasuk kapten timnas Italia yang mengangkat trofi Piala Dunia, Fabio Cannavaro, ikut diinterogasi dalam penyelidikan jaksa.

Kiper Italia dan Juventus, Gianluigi Buffon bahkan secara resmi ditetapkan sebagai tersangka lain meski akhirnya lolos dari hukuman dan tetap bermain untuk Juventus meski pun harus terdegradasi ke Serie B.

Baca Juga: Wow! Lolos ke Perempat Final Piala Afrika 2022, Senegal Pertahankan Rekor Belum Kebobolan

Akan tetapi, pasca jatuhnya hukuman terhadap klub-klub yang terlibat kasus tersebut, tak semua mantan pemain timnas Italia bertahan dengan klubnya.

Beberapa dari mereka memilih hijrah ke klub lain seperti Fabio Cannavaro dan Gianluca Zambrotta.
***

Editor: Sam

Sumber: theguardian.com

Tags

Terkini

Terpopuler