JURNAL SOREANG - Biaya untuk menggelar acara MotoGP memang tidaklah kecil.
Indonesia diketahui perlu membayar biaya fantastis, yaitu sekitar 9 juta Euro untuk bisa menjadi tuan rumah acara MotoGP.
Anggaran penyelenggaraan itu akan dibayarkan kepada Dorna Sport, yang merupakan perusahaan induk MotoGP yang memberikan hak kepada promotor untuk gelar MotoGP.
Hal itu disampaikan oleh Indonesia Tourism Development and Corporation (ITDC) yang membawahi Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selaku promotor MotoGP di Indonesia.
Direktur ITDC, Abdulbar Mansoer menyebutkan anggaran penyelenggaran yang dibayarkan ITDC kepada Dorna Sport untuk event MotoGP sekitar 9 juta Euro untuk sekali event.
Angka ini kemudian dipertegas oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkieflimansyah yang sebutkan anggaran itu sekitar Rp143 miliar.
“Presiden bilang jangan lihat hitung-hitungan atau kalkulasi dari segi finansial, tapi dampak untuk branding negara itu penting,” kata Zulkieflimansyah.
Baca Juga: Michael Rinaldi Ucap Terima Kasih Ke Jokowi, Sirkuit Mandalika Sangat Keren
“Dengan Mandalika, global reach bisa lebih dari 200 juta euro,” sambungnya.
Jelang menggelar MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika pada tahun 2022 mendatang, Pemerintah Provinsi NTB sudah lakukan rapat terbatas bersama presiden dan menteri terkait.
Persiapan sudah masuk tahap penyelesaian, mereka kini terus bekerja untuk lengkapi berbagai kekurangan dimana Pemprov NTV akan segera bertemu ITDC untuk membahasnya.
“Saya akan bertemu dengan ITDC nanti, itu akan kita bahas teknisnya, apakah ITDC yang jadi panitianya atau bagaimana,” kata Zulkieflimansyah.
“Apakah ada fee yang harus dibayar lagi atau bagaimana, itu yang akan kita bahas,” sambungnya.
Komitmen fee adalah sebagai bentuk keseriusan awal terhadap penyelenggaraan sebuah event dan hal ini lazim terjadi.
Misalnya pada saat WSBK pada 19 hingga 21 November lalu, pemerintah membayar fee kepada Dorna Sport sebesar Rp49 miliar.***