JURNAL SOREANG – Bobotoh memberikan petisi terhadap tim kebanggaannya, Persib Bandung, dengan cara bergerombol mendatangi Graha Persib.
Pada hari Minggu, 10 Oktober 2021, Bobotoh melakukan aksi lanjutan dengan mendatangi Graha Persib dan berharap bertemu manajemen Persib Bandung.
Pada aksi lanjutan tersebut, Bobotoh meminta manajemen Persib Bandung menandatangani petisi yang diajukan Bobotoh.
Baca Juga: Profil dan Biodata Siti Badriah yang Kini Sedang Hamil Anak Pertama
Konsultan Hukum sekaligus Bobotoh, Ekomaung menyayangkan aksi yang dilakukan sebagian Bobotoh tersebut.
Ekomaung menilai aksi Bobotoh tersebut sangat tidak terukur dan tidak prinsipil
“Bagaimana bisa aksi besar beresiko abai prokes tapi isi petisi berisi hal2 tidak prinsipil seperti tuntutan mengubah tagar #menangbersama,” ujar Ekomaung dikutip dari persib.co.id
Menurutnya hal aksi ini terjadi karena Bobotoh sudah tak memiliki sosok pemimpin hebat seperti almarhum Ayi Beutik.
Baca Juga: Hadir Sebagai Terlapor Kasus CPNS Fiktif, Oi Putri Nia Daniaty Diperiksa Di Polda Metro Jaya
Bahkan menurutnya terlihat saat ini Bobotoh sedang krisis kepemimpinan.
“Artinya bobotoh tak memiliki figur pemimpin sekaligus pemikir, konseptor,” ujar Ekomaung.
Oleh sebab itu aksi Bobotoh menjadi tidak terukur dan hanya bertindak sporadis.
“Dan hanya bertindak sporadis yang tentu menjadi tidak terukur,” ujar Ekomaung.
Baca Juga: Abaikan Prokes! Tanggapi Demo Bobotoh ke Persib Bandung, Ekomaung: Miris
Menurutnya energi Bobotoh yang sangat besar justru menjadi tekanan bagi tim kebanggaan, Persib Bandung.
“Miris...kini energi suporter Bandung yang begitu besar justru menjadi tekanan hebat bagi klub yang menjadi kebanggaan,” ujar Ekomaung.
Ekomaung memberi tanggapan bahwa aksi tersebut berpotensi dihentikannya liga 1 oleh pemerintah.
“Apa yang terjadi di bandung bisa menjadi alasan kuat pemerintah menghentikan liga 1,” ujar Ekomaung.
Baca Juga: Demo Bobotoh ke Persib Bandung Abai Prokes, Pemerintah Berpotensi Hentikan Liga 1
Menurutnya pemerintah sudah mempunyai alasan kuat untuk memberhentikan liga 1.
“Kerumunan, berteriak-teriak, banyak yang melepas masker, abai prokes, terdokumentasi dengan jelas dan terus viral hingga detik ini,” ujar Ekomaung.
Sebagai pecinta bola, Ekomaung mengaku tidak ingin jika liga 1 sampai dihentikan.***