Network
JURNAL SOREANG – Tak bisa dinafikan, tenaga kesehatan (nakes) merupakan pahlawan terbesar bagi Indonesia di tahun yang berat bagi semua negara di dunia ini.
Ya, pandemi Covid-19 merupakan ujian terberat bagi dunia, termasuk Indonesia sejak awal 2020.
Harus diakui, para nakes lah yang menjadi berada di barisan terdepan dalam menghadapi pandemi ini, terutama di saat awal virus korona masuk ke negeri ini.
Baca Juga: Pertaruhkan Banyak Hal Demi Kesehatan Masyarakat, 2 Sosok Ini Layak Disebut Pahlawan.
Atas nama sumpah profesi, mereka tak segan berhadapan langsung dengan virus berbahaya itu demi menyembuhkan para pasien yang terjangkiti.
Bukti perjuangan dan pengorbanan mereka nyata di depan mata, di mana tak sedikit dokter dan perawat yang harus gugur di medan pertempuran melawan Covid-19.
Mereka yang sampai saat ini terus berjuang pun, tetap harus berhadapan dengan resiko yang sama yaitu bertaruh nyawa, disamping mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran.
Baca Juga: Hore! Warga Sumedang Dapat Hibah Produk Inovaasi Telkom University (Tel-U)
Seperti yang harus dialami oleh dr. Aulia Giffarinnisa, dokter muda asal Sulawesi Selatan yang secara sukarela mengajukan diri untuk bertugas di RS Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Jakarta.
