Memprihatinkan, Lautan Penuh dengan 150 Juta Ton Sampah

- 28 Oktober 2020, 21:42 WIB
Tumpukan sampah dari dalam gorong-gorong di Jalan Kopo Kota Bandung, di sekitaran Gang Ekawarga yang berhasil diangkut petugas DPU Kota Bandung, Rabu 28 Oktober 2020.
Tumpukan sampah dari dalam gorong-gorong di Jalan Kopo Kota Bandung, di sekitaran Gang Ekawarga yang berhasil diangkut petugas DPU Kota Bandung, Rabu 28 Oktober 2020. /Dokumentasi DPU Kota Bandung

JURNAL SOREANG- Anggota DPR RI komisi IV, Andi Akmal Pasluddin sangat menyayangkan praktik impor sampah oleh beberapa perusahaan masih terus berlangsung.

Padahal komisi IV DPR sudah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi impor sampah bahkan melakukan sidak di beberapa pelabuhan besar untuk mengurangi aktivitas impor sampah ini.

"Sampah ini harus diekspor kembali oleh perusahaan pengimpor. Harus di cari negara mana yang mau menerima sampah-sampah yang terlanjur di Impor. Kita sampah banyak kok malah impor," kata Andi Akmal dalam pernyataannya, Rabu, 28 Oktober 2020.

Baca Juga: FK3I Jawa Barat Tuntut KLHK Untuk Melakukan Aksi Terkait Konflik Satwa Liar Dengan Manusia

Dia mengatakan, sebaiknya Indonesia sendiri mengelola sampah dalam negeri. "Hal ini bisa membantu meningkatkan kualitas lingkungan kita," ujarnya.

Legislator asal Sulawesi selatan II ini membeberkan, pada tahun 2016, Forum Ekonom Dunia, menemukan fakta di lapangan bahwa, ada 150 juta ton plastik di samudra bumi ini.

"Plastik yang tumpah dari daratan ke laut, setiap tahunnya sebesar 8 juta ton," ujarnya.

Baca Juga: Penginapan di Ciwidey Ramai, tapi Obyek Wisata Air Panas Masih Sepi

Sedangkan Indonesia pada tahun 2005, kata Akmal, menjadi negara penghasil sampah terbesar di dunia dengan jumlah produksi sampah sebesar 66-67 ton per tahun.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x