Network
JURNAL SOREANG - Vaksinasi Covid-19 di Indonesia direncanakan akan dimulai pada November-Desember 2020. Hal itu menyusul pasokan yang akan dikirimkan oleh tiga produsen vaksin asal Tiongkok, Sinovac, Sinopharm dan CanSino yang jumlahnya akan cukup untuk 9,1 juta orang.
Kepastian itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI Achmad Yurianto dalam konferensi pers virtual di kanal Youtube Resmi Kemenkes, Senin 19 Oktober 2020. "Total pada November dan Desember kita sudah dapat kepastian ketersediaan vaksin untuk 9,1 juta orang," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Yuri itu menambahkan, kepastian itu muncul setelah tim yang terdiri dari Kemenkes, Kementerian BUMN, Kemenko Maritin dan Investasi, Badan POM, MUI dan beberapa unsur lain berkunjung dan saat ini masih berada di Tiongkok. Kunjungan itu dilakukan untuk bertemu dengan sejumlah produsen vaksi yang tengah melakukan penelitian terhadap vaksin Covid-19.
Baca Juga: Aktivis KAMI Ditangkap, Refly Harun Singgung Emak-emak yang Beri Makanan Pada Pengunjuk RasaBaca Juga: Aktivis KAMI Ditangkap, Refly Harun Singgung Emak-emak yang Beri Makanan Pada Pengunjuk Rasa
Namun dari semua produsen, Yuri melansir ada tiga yang diyakini sudah siap. Mereka sudah menyelesaikan seluruh tahapan uji klinis dan vaksinya sudah mendapat izin dari otoritas setempat.
Menurut Yuri, ketiga produsen yang dinyatakan sudah siap adalah Sinovac, Sinopharm dan CanSino. Vaksin produksi ketiganya bahkan sudah digunakan baik di Tiongkok sendiri maupun di beberapa negara lain.
Jika di Indonesia baru akan selesai pada Desember nanti, kata Yuri, vaksin Sinovac sudah selesai menjalani uji klinis tahap 3 di Tiongkok dan Brazil. Bahkan setelah mendapat izin dari otoritas setempat, vaksin tersebut sudah digunakan untuk warga Tiongkok.
Baca Juga: Ajaran Islam Wajibkan Pakai Masker. Ini Alasannya
Dari Sinovac, Indonesia dipastikan akan mendapat sekitar 3 juta dosis vaksin dalam dua tahap pengiriman, 1,5 juta dosis pada November dan 1,5 juta dosis pada Desember. "Vaksin ini harus diberikan dalam dosis ganda atau dua kali penyuntikan, sehingga cukup untuk 1,5 juta orang," ujarnya.
Sedangkan Sinopharm, dinilai lebih meyakinkan karena selain di Tiongkok sendiri, vaksin produksi mereka sudah mendapatkan izin dan sertifikasi halal di Uni Emirat Arab (UAE) dan Turki dan sudah digunakan untuk tenaga medis di Tiongkok. Produsen yang satu ini, berkomitmen untuk mengirimkan 15 juta dosis vaksin ke Indonesia.
