Pertunjukan Kolosal Perkusi Kureta Mandaki Memeriahkan Pembukaan Galanggang Arang Kayutanam

- 3 Desember 2023, 11:16 WIB
Galanggang Arang #7 Kayu Tanam, Perayaan Anak Nagari di Jalur Kereta Api WTBOS
Galanggang Arang #7 Kayu Tanam, Perayaan Anak Nagari di Jalur Kereta Api WTBOS /Tim Jambian.ID/

JURNAL SOREANG– Pembukaan Galanggang Arang #7 di Kayutanam baru-baru ini berlangsung meriah. Ribuan masyarakat dari Padang Pariaman memenuhi lokasi pelaksanaan.

Acara dibuka dengan penampilan kolosal Perkusi Kureta Mandaki dari 147 penabuh Gandang Tansa perwakilan 21 sanggar se-Kabupaten Padang Pariaman.

Mereka merupakan peserta lokakarya “Respon WTBOS Dalam Komposisi Musik Perkusi Kureta Mandaki” yang dilatih oleh Ribut Darak-Badarak, saat prapergelaran Galanggang Arang 27 November 2023.

 

Sanggar yang terlibat di antaranya adalah Grup Seni SMA 1 2x11 Kayutanam, Grup Seni JNS Kayutanam, SMK 1 2x11 Kayutanam, Lasuang Nagari Kasang, Sanggar Seni Rumah Gadang, Kandi Pasa Balai Nagari Parit Malintang, Surau Dadok Nagari Parit Malintang, Baniah Boneh Nagari Sungai Abang, Jambak Mekar Nagari Balah Hilai, Tiah Sepakat Nagari Balah Hilia, Grup Seni Kabun Berkat Yakin, dan Balito Nagari Balah Hilia.

Selain itu, Tabek Indah Nagari Ketaping, Jaya Budaya Nagari Buayan, Carang Lubuak Alung, Sikabu Saiyo Nagari Sikabu, ABG Maimbau Nagari Lubuak Pandan, Serumpun Melativ Nagari Sungai Bulun, Bu Dewi Production Sicincin, Yayasan Museum Perang Sintuk, IPPKD Kampuang Koto Kec. Ulakan.

Penampilan ini merupakan pertunjukan dengan pemain Gandang Tansa terbanyak di Sumatra Barat. Uniknya lagi, mereka tampil di jalur rel kereta Stasiun Kayutanam dengan koreografi seperti kereta yang sedang melaju berselisih arah.

Baca Juga: Rangkaian Galanggang Arang Singgah di Padang Panjang, Sumatera Barat, Begini Acaranya

“Kereta Mak Itam dan jalur kereta pada Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) ternyata telah lama menjadi inspirasi lahirnya komposisi musik Perkusi Kureta Mendaki. Pengetahuan tersebut dipelajari dan dimainkan selama puluhan tahun oleh banyak sanggar gandang tambua yang ada di Sumatra Barat,” ujar kurator Galanggang Arang, Mahatma Muhamad, pada pembukaan.

Menurutnya, bunyi benturan antara roda kereta api dan sambungan antar rel saat kereta menanjak menjadi dasar menghadirkan ritme yang sangat menarik untuk didengar. “Karya penciptaan itu lahir dari memori kolektif yang terbangun di masyarakat,” papar Mahatma.

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Irini Dewi Wanti, mengapresiasi keterlibatan aktif anak nagari Kayutanam sekaligus mengingatkan lagi soal WTBOS sebagai warisan anak nagari yang diakui dunia.

 

“Jadikan nilai-nilai universal pada WTBOS sebagai sumber inspirasi, tuangkan dalam berbagai jenis penciptaan karya seni budaya dan UMKM,” kata Irini.

WTBOS ditetapkan UNESCO pada 6 Juli 2019 sebagai salah satu Warisan Dunia yang berkontribusi pada peradaban. Galanggang Arang merupakan program prioritas Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek untuk mengaktivasi, menggali, dan merawat kebudayaan di sepanjang kawasan WTBOS.

Nagari Kayutanam menjadi tuan rumah Galanggang Arang #7. Secara khusus, Stasiun Kayutanam berada di Zona B WTBOS, salah satu rangkaian jalur kereta api penghubung Sawahlunto di Zona A dan Pelabuhan Teluk Bayur di Zona C.

Acara pembukaan juga dihadiri oleh Suharti Bur selaku Bupati Padang Pariaman, Unri selaku Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Sumbar, Sofan Hidayah selaku Kepala Drive II KAI Sumbar, serta tamu undangan lainnya.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah