Network
JURNAL SOREANG - Kita yang tinggal di Indonesia patut bersyukur kepada Yang Maha Kuasa karena kita hidup dengan berbagai fasilitas umum yang menopang hidup kita. Mulai dari fasilitas kesehatan, pendidikan, fasilitas lainnya yang menunjang hidup kita. Sangat berbeda dengan masyarakat Palestina yang ada di Gaza, fasilitas umum seperti listrik, air, hingga pekerjaan bagi sebagian penduduk Palestina berasal dari Israel. Jika konflik terjadi, Israel melakukan pemutusan berbagai kebutuhan, seperti listrik, air, hingga akses lainnya yang sangat menyulitkan masyarakat Palestina.
Meski begitu, ada saja masyarakat Indonesia yang menyindir berbagai pembangunan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi. Hal ini membuat sebagian masyarakat lainnya keheranan dengan masyarakat yang kontra dengan berbagai pembangunan di Indonesia.
Salah satu alasannya menolak pembangunan adalah utang negara hingga mereka yang tidak merasakan dampaknya. Sebagai contoh, proyek MRT dan LRT merupakan proyek rugi. Meski begitu, keputusan politik harus diambil untuk membangunnya.
Baca Juga: Mulai dari Muhammadiyah hingga Kementrian Pertahanan, Ini Bantuan Beasiswa bagi Pelajar Palestina
Apalagi, kota Jakarta hingga penyangganya sudah padat dengan penduduk. Jika mayoritas masyarakat sudah beraktivitas, hambatan di jalan akan berasa, yang paling utama adalah kemacetan dan padatnya transportasi umum.
Dengan adanya LRT dan MRT, setidaknya transportasi umum berbasis kereta itu membantu mengurangi kemacetan lalu lintas. Bahkan mengurangi penduduk di Jakarta akan menggunakan kendaraan pribadi untuk beraktivitas.
Salah satu orang Palestina yang pernah ke rumah artis dan Youtuber Baim Wong, Oday, menceritakan perbedaan hidup di Indonesia dengan Palestina.
Dalam video yang diupload pada 28 Agustus 2020 itu, Oday menyebut Jalur Gaza diisolasi oleh Israel. Menurutnya, Israel tidak ingin adanya negara Palestina.
Bagi orang Palestina yang berhasil keluar dari Palestina, mereka merasakan serasa lepas dari neraka. Maksudnya, selama ini penduduk Jalur Gaza dikekang oleh Israel.
Bahkan, Oday yang baru tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang merasakan bisa berjalan di teras bandara seperti di dalam surga.
Jangankan bandara, listrik di Palestina masih dibatasi hanya empat jam. Tak hanya listrik, Wi-Fi, hingga air semua dipasok dari Israel. Menurut Oday, masyarakat Indonesia harus bersyukur dengan yang ada di Indonesia. Baik itu listrik, air, internet, bandara, kereta api, hingga jalan tol. Baginya, di Indonesia serasa di surga.
Merujuk pendapat dari Oday, masyarakat Indonesia patut bersyukur dengan sejumlah infrastruktur yang ada di Indonesia saat ini. Selagi pembangunan berbagai infrastruktur di Indonesia menguntungkan bagi masyarakat dan kemajuan negara, tidak perlu banyak alasan untuk menolak pembangunan di Indonesia.
Capres selanjutnya harus meneruskan estafet pembangunan Indonesia agar tidak kalah saing dengan negara lainnya dan bersaing menjadi negara maju.***
