Tips Buat Pemilih Baru dan Gen Z untuk Memilih Calon Presiden pada Pilpres 2024

- 6 November 2023, 18:43 WIB
Ilustrasi gen z, Tips Buat Pemilih Baru dan Gen Z untuk Memilih Calon Presiden pada Pilpres 2024freepik/free-vector/gen-z-concept-illustration
Ilustrasi gen z, Tips Buat Pemilih Baru dan Gen Z untuk Memilih Calon Presiden pada Pilpres 2024freepik/free-vector/gen-z-concept-illustration /

JURNAL SOREANG - Dalam suatu sumber, dinyatakan 52 persen pemilih saat Pilpres 2024 adalah pemilih muda. Itu artinya, mereka harus buat kebijakan yang ramah untuk pemilih muda, disamping kebijakan untuk berbagai sektor akan dijalankan. 

Apalagi dalam acara 3 bacapres bicara gagasan yang diadakan di UGM, rektor UGM, yaitu Prof. dr. Ova Emilia M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D, menyebut jika kebijakan dari ketiga bakal calon presiden yang terdiri dari Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan, harus berorientasi dengan SDG's dan isu terkini, seperti middle income trap, tantangan pasca pandemi COVID-19, dan transformasi digital. 

Hal itu disampaikan dalam acara yang diadakan oleh Narasi TV yang dipandu oleh Najwa Shihab beberapa waktu yang lalu. 

Baca Juga: Kosakata Jepang yang Wajib Diketahui TKI di Jepang

Buat anda yang termasuk gen Z, termasuk baru punya KTP, kami punya cara dan tips untuk anda bagi yang pertama kali ikut Pilpres 2024 atau nyoblos presiden pilihan anda. 

Mengingat pilihan anda sangat menentukan arah negara untuk lima tahun kedepan, ini hal yang harus diperhatikan yang kami ambil dari channel YouTube The Futurist Gen Z yang diupload pada 7 Oktober 2023. 

Yang pertama adalah mencari informasi track record calon presiden. Sebelum melakukan itu, minimal kita tahu permasalahan yang ada di Indonesia saat ini yang belum selesai di pemerintahan Jokowi, misalnya infrastruktur yang kurang merata dan terlalu banyak di Pulau Jawa, bidang kesehatan dan medis yang masih kurang, dan masih banyak lainnya. Untuk hal ini, bisa kalian sesuaikan dengan diri masing-masing. Bisa dari sudut pandang profesi, agama, kampung halaman, dan lain-lain. 

Layaknya proses screening CV yang dilakukan oleh HRD, kita harus tahu keahliannya, riwayat karier politiknya, prestasinya, dan hal lainnya. 

Baca Juga: Alter Ego: Kesulitan Beradaptasi dengan Rekt di MPL ID S12, CeliBoy Beberkan Penyebabnya Cek di Sini

Dengan begitu, kita setidaknya mengetahui kapasitasnya, karakter, hingga kepribadiannya. 

Untuk ingin mengetahui lebih lanjut karakter dan kepribadian capres, anda bisa lihat saat debat calon presiden dan cara berorasi dan menyampaikan aspirasi saat kampanye. 

Selanjutnya, pahami karakter calon presiden. Caranya lihat cara mereka kampanyenya, bisa saja calon presidennya tidak jujur atau kampanye SARA atau rasis.

Di Pilpres 2019, adanya salah satu capres yang memanfaatkan mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam untuk menang di Pilpres 2019. Masalahnya, mereka melakukan black campaign yang dinilai rasis atau SARA. Hal ini yang menyebabkan demokrasi tidak sehat dan pesta politik Indonesia kurang sehat. 

Maka dari itulah, calon presiden saat ini harus mengutamakan visi dan misi masing-masing. Bukan saling hardik layaknya yang pernah terjadi di Filipina kemarin. Leni Roberdo, mantan orang nomor dua di Filipina mewakili Rodrigo Duterte, harus kalah dengan anak dari Ferdinand Marcos yang saat ini menjadi pemimpin Filipina. 

Hal ini karena Leni Roberdo yang fokus untuk menyerang anak dari Ferdinand Marcos alih-alih kampanye kebijakannya. Hal ini ditambah dengan buzzer politik yang menjamur di media sosial. 

Baca Juga: Nambah Lagi Prestasinya Nih! Dukung Pencapaian Program SDGs, Pemkab Bandung Juara 2 I SIM For Regencies 2023

Buzzer bisa menjadi bumerang bagi calon presiden jika mereka melakukan black campaign untuk salah satu calon presiden, meski calon presiden tersebut tidak bermaksud untuk melakukan black campaign ke salah satu lawannya. 

Jangan lupa untuk menonton debat capres dan cawapres yang ada di televisi, live streaming, hingga hadir secara langsung jika ada kesempatan untuk umum untuk bisa menghadiri secara langsung debat capres dan cawapres. 

Hal ini bisa melihat pandangan, pemikiran, dan personalia calon presiden yang akan kita pilih melalui penyampaian kebijakannya. Di debat capres, kita juga bisa melihat cara mereka menjawab pertanyaan. Dari cara menjawab pertanyaan yang ditentukan oleh pihak penyelenggara, kita bisa menilai karakter dan sifat dari calon presiden yang kita pilih nantinya. 

Berikutnya, kita harus paham dengan visi dan misi masing-masing calon presiden. Agar kita lebih paham dengan visi dan misi setiap calon presiden, simak saat mereka kampanye dan debat calon presiden. Yang penting dari visi dan misi setiap calon presiden adalah jelas, realistis, tidak mengada-ngada, serta mengandung salah satu sektor yang ada. 

Visi dan misi setiap calon presiden harus memenuhi kebutuhan rakyat dalam bentuk program kerja yang akan dikerjakan jika nantinya menjadi presiden. Hal ini yang kita kenal sebagai kebijakan. 

Misalnya, masjid besar di beberapa daerah di Indonesia bukan hanya tempat beribadah, tapi juga sumber bisnis yang halal untuk pemasukan dari sektor ekonomi syariah, bisa diakali dengan festival jajanan halal atau busana muslim. 

Baca Juga: Wow, Inflasi Terendah se-Indonesia 2,27 persen! Pemkab Bandung Diguyur Insentif Fiskal Rp 9,27 miliar

Tentunya program kerja atau kebijakan setiap calon presiden harus dicek sesuai fakta dan relevan bagi Indonesia. 

Tak hanya calon presiden yang diperhatikan, namun koalisinya serta pendukungnya. Ini adalah faktor sampingan yang berpengaruh pada terpilihnya salah satu calon presiden menjadi presiden Indonesia selanjutnya. 

Yang ini termasuk dengan partai pendukung, tim sukses, relawan, organisasi masyarakat, hingga tokoh kunci yang dari berbagai kalangan.

Mereka yang membantu mendekatkan calon presiden yang diusung mereka dengan masyarakat yang akan menjadi pemilih. 

Riset dan diskusi bareng secara sehat dengan beberapa orang yang tidak fanatik. Dengan berdiskusi dengan beberapa orang yang tidak fanatik, anda bisa mendapat informasi yang beragam dari sudut pandang yang berbeda tanpa harus mendengarkan informasi atau pesan yang bersifat black campaign. 

Dengan begitu, anda mendapat wawasan baru atau pandangan alternatif untuk setiap calon presiden pada Pilpres 2024 nantinya.***

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah