Aktivitas Vulkanik Gunung Merapi Tinggi, Status Level 3 atau Siaga

- 25 Agustus 2023, 22:03 WIB
Gunung Merapi dilihat dari gunung Merabu
Gunung Merapi dilihat dari gunung Merabu /BPPTKG

 

 

JURNAL SOREANG, YOGYAKARTA –  Meski aktivitas vulkanik Gunung Merapi, masih tetap tinggi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, hingga sekarang masih mempertahankan status pada level 3 atau level Siaga.

 

Karena sudah dalam level ini, Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santosa, meminta agar masyarakat untuk tidak beraktivitas di kawasan potensi bencana.

 

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.

Baca Juga: Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran (APG) Sejauh 1,5 Kilometer 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol sejauh 5 kilometer.

 

“Sedangka,n lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak,” kata Agus, Jumat 25/8/23.

 

Lebih lanjut ia memerinci, selama sepekan dari Jumat (18/8) hingga Kamis (24/8) pos-pos pengamatan gunungapi Merapi mencatat terjadinya 144 kali guguran lava.

Baca Juga: Sepekan Terakhir : Gunung Merapi Luncurkan 281 Kali Guguran Lava  

Guguran lava tersebut, terbanyak mengarah ke hulu sungai Bebeng sebanyak 138 kali dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter dari puncak, lalu 6 kali guguran lava mengarah masuk ke hulu sungai Boyong dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter dari puncak.

 

“Selama sepekan juga terdengar 27 kali suara guguran dengan intensitas suara lemah hingga sedang,” katanya.

 

Untuk kubah lava, tercatat volumenya 276.300 meter kubik di kubah barat daya dan sebesar 2.369.800 meter kubik di kubah tengah.

Baca Juga: Gunung Merapi Alami 156 Kali Guguran Lava Selama Sepekan

Kegempaan pun masih cukup tinggi frekuensnya, yakni 969 kali gempa guguran, 780 kali gempa fase banyak, 139 kali gempa vulkanik dangkal, 13 kali gempa tektonik. dan 10 kali gempa frekuensi rendah.

 

“Asap berwarna putih dengan ketinggian maksimal 400 meter dari puncak yang tercatat pada 25 Agustus pukul 08.50,” jelasnya.

 

Meski berbahaya, masyarakat diminta tetap tenang, dan diminta mematuhi arahan dari pemerintah daerah setempat. “Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” ujar Agus. ***

 

 

*) Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYoutube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang

 

Editor: Drs Tri Jauhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah