Pergerakan udara demikian disebut dengan angin Mosoon Dingin Australia.
Baca Juga: Pecah Telor! Jungkook BTS Raih Billboard Hot 100 dan Billboard Global Berkat Lagu “Seven”
Fenomena demikian umum terjadi di bulan bulan puncak musim kemarau yaitu pada kurun Bulan Juli hingga September.
"Angin Mosun Australia yang tertiup menuju wilayah Indoneisa melewati perairan Samudera Indonesia yang memiliki suhu permukaan laut relatif lebih dingin, sehinga mengakibatkan suhu di beberapa wilayah di Indonesia terutama bagian selatan khatulistiwa (meliputi Jawa, balin dan Nusa Tenggara) terasa juga lebih dingin," jelasnya sebagaimana dilansir dari situs resmi BMKG.
Udara dingin yang dirasakan di malam hari selain dampak dari angin tersebut juga disebabkan berkurangnya awan dan hujan yang menyebabkan tidak adanya uap dan energi radiasi yang dilepasakan oleh bumi pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer.
Baca Juga: Pecah Telor! Jungkook BTS Raih Billboard Hot 100 dan Billboard Global Berkat Lagu “Seven”
Hal ini turut mempengaruhi suhu dingin di malam hari wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara.
***