Presiden Jokowi Perhatikan Penanggulangan Tuberkulosis, Berikut Tanggapan Masyarakat Sipil

- 20 Juli 2023, 12:28 WIB
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas penanggulangan tuberkulosis.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas penanggulangan tuberkulosis. /Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG – Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas (RATAS) tentang penanggulangan tuberkulosis (TBC) bersama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Sekretariat Kabinet, dan Sekretariat Negara, Rabu 19 Juli 2023.

Presiden Joko Widodo memberikan 3 arahan kepada Kabinet Indonesia Maju untuk terus mengupayakan percepatan eliminasi TBC yaitu:

1) Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi berkolaborasi untuk memastikan setiap orang dengan TBC didiagnosa dan diobati sampai sembuh sesuai standar pelayanan minimal.

Baca Juga: Sulit Ditebak! Ternyata Ini Arti Makanan Jam Dinding dan Buah Salah! Cek di Daftar 23 teka-teki MPLS Terupdate

2) Kementerian Kesehatan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menyediakan fasilitas karantina agar orang dengan TBC fokus memulai pengobatan dalam dua bulan pertama.

3) Kepada masyarakat yang menjalani pengobatan TBC untuk taat menuntaskan pengobatan sampai sembuh.

Dalam keterangannya usai RATAS di Kompleks Istana Kepresidenan, Budi G. Sadikin, Menteri Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan, Ada sekitar 969 ribu orang dengan TBC di Indonesia.

"Sekarang dengan agresivitas dari program pemerintah, yang ketemu atau yang terdeteksi naik menjadi 720 ribu. Kita harapkan sampai 2024 nanti 90 persen dari estimasi yang 969 ribu bisa ketemu atau bisa terdeteksi," ucap Budi G Sadikin.

Baca Juga: Hari Kedua di Bengkulu pada Hari Ini, Berikut Agenda Presiden Jokowi

Sementara itu, Ketua Yayasan Stop TB Partnership Indonesia (STPI) Nurul Luntungan menjelaskan bahwa untuk mencapai target tersebut diperlukan kepemimpinan di tingkat politik tertinggi di tingkat nasional dan pemerintah daerah untuk memastikan realisasi sampai di akar rumput.

Halaman:

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x