“Saat dibawa kembali ke Madiuni dengan kereta api, pesawat WEL-1 RI-X hancur akibat ledakan granat (tanpa sengaja) di dalam gerbong,” ujar mantan Kepala Pangkalan TNI AU Adisutjipto itu.
Yuto menambahkan, pada tahun 1981 Wiweko Supono memproduksi tiga rangkap pesawat WEL-1 RI-X, yakni satu unit terbang dan dua unit stasioner.
Bedanya, yang bisa terbang tidak lagi menggunakan motor Harley-Davidson, melainkan menggunakan mesin Volkswagen Revmaster 2001D.
Baca Juga: Jenderal M. Jusuf, Panglima Sederhana, Ini Kenangan dan Tanggapan Prabowo Subianto
“Pada tanggal 6 Oktober 1981, salinan WEL-1 RI-X terbang dari Madiun ke Solo dan pada tanggal 24 Oktober 1981 ke Yogyakarta. Di kota terakhir ini, salinan WEL-1 RI-X harus ditempatkan di museum dengan stasioner WEL-1 RI-X.
“Sebagai bukti kebesaran bangsa Indonesia Pesawat stasioner WEL-1 RI-X lainnya menjadi koleksi Museum Satria Mandala di Jakarta,” pungkas Kolonel Sus Yuto Nugroho. ***