Ia mengingatkan agar ASEAN melibatkan semua pemangku kepentingan sesuai dengan lima kesepakatan sebelumnya atau Five-Point Consensus.
"Inklusivitas harus dipegang kuat oleh ASEAN karena kredibilitas ASEAN sedang dipertaruhkan," tambahnya.
Jokowi memastikan Indonesia siap berbicara dengan siapapun termasuk dengan junta militer dan seluruh pemangku kepentingan di Myanmar untuk kepentingan kemanusiaan di negara tersebut.
Baca Juga: Sikap Bijak Bupati Pangandaran Usai Pertemuan, Jeje Wiradinata: Husein Tetap Jadi Guru!
Namun, ia menegaskan upaya pendekatan tersebut bukan berarti memberikan pengakuan.
"Penting untuk saya ditegaskan bahwa engagement bukan recognition, melakukan pendekatan bukan berarti memberikan pengakuan," jelas Jokowi.
Lebih lanjut, ia juga menekankan pentingnya kesatuan ASEAN sehingga tidak mudah untuk dicerai-berai oleh pihak lain.