History Hari ini: Peristiwa Bandung Lautan Api Sebagai Simbol Perlawanan Rakyat Indonesia

- 24 Maret 2023, 17:14 WIB
Detik-detik Bandung menjadi lautan api.
Detik-detik Bandung menjadi lautan api. /IPPHOS /

Tembakan mortir yang diluncurkan para pejuang Indonesia langsung direspon oleh pihak Inggris yang langsung meluncurkan tembakan artilerinya sehingga mengakibatkan jatuhnya puluhan korban para pejuang dan warga sipil yang tinggal di komplek Perusahaan Telegraf dan Telepon.

Atas kejadian tersebut, Markas Besar Tentara Inggris di Jakarta kemudian menekan Pemerintah Republik Indonesia untuk memerintahkan Tentara Republik Indonesia mengosongkan area Bandung selatan kurang lebih sejauh 11-12 kilometer.

Perdana Menteri Republik Indonesia saat itu Sutan Sjahrir meminta agar Panglima Komandemen Jawa Barat Mayor Jenderal Didi Kartasasmita untuk mengkondisikan masyarakat yang ada di Bandung Selatan untuk menuruti permintaan Tentara Inggris.

Baca Juga: Kalahkan Evos Legends, RRQ Semakin Dekat Dengan Upper Bracket MPL ID Season 11

Namun dengan tegas permintaan tersebut tidak disepakati oleh Mayor Jenderal Didi. Namun karena ketidak seimbangan jumlah dan peralatan dengan Tentara Inggris,.

Kala itu Tentara Republik Indonesia dikomandoi Jenderal A.H. Nasution memutuskan untuk mengungsikan rakyat ke arah selatan sejauh 11 kilometer sebelum membakar habis Kota Bandung.

Pembumihangusan diikuti warga dengan membakar rumah mereka sebelum meninggalkannya kota Bandung.

Baca Juga: Apakah Niat Puasa Cukup pada Awal Ramadhan, Begini Penjelasan Ustadz Aam Amirudin

Peristiwa Bandung Lautan Api malam itu dikenang sebagai salah satu taktik yang paling ideal dalam situasi genting ketika jumlah dan peralatan perang yang dimiliki oleh Tentara Republik Indonesia tidak sebanding dengan kekuatan sekutu dan NICA.

Hingga saat ini Peristiwa Bandung Lautan Api menjadi salah satu simbol perlawanan rakyat Indonesia dan setiap tahun diperingati sebagai upaya mengenang jasa-jasa para pahlawan dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.***

Halaman:

Editor: Josa Tambunan

Sumber: Historia.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x