Di hadapan peserta pertemuan, Madih sempat kekeh bahwa tanahnya diserobot warga dan tidak pernah menjual tanah orang tuanya meski sudah dijelaskan oleh masing-masing pihak tentang sejarah tanah.
Saat ditunjukkan bukti-bukti dokumen akte jual beli hingga data pemerintahan serta hasil pemeriksaan, Madih terlihat kebingungan dan berkilah dengan mengajak bicara adik atau istrinya.
Madih juga kerap tidak konsisten tentang lahan mana yang digugatnya. Selain itu, ia juga kerap menyangkal namun tidak bisa menunjukkan bukti-bukti atas ucapannya dan tidak fokus pada apa yang dibahas.
"Ya gak Mada (adiknya,red), jangan takut pokoknya," ucap Madih mengalihkan pembicaraan.
Pada kesempatan yang sama, Lurah Jati Warna Karyadi menjelaskan bahwa Madih bersama istrinya pernah datang dan menyatakan tanahnya diserobot warga.
Lalu, kata ia, pihak Kelurahan kemudian melakukan koordinasi dengan BPN dan selanjutnya memediasi pihak Madih dan warga.
"Kami berkoordinasi dengan BPN kemudian mencoba melakukan mediasi antara warga yang menempati tanah dan pihak Pak Madih tidak pernah mau hadir meski berjanji akan hadir," kata Karyadi.