Kemudian, pada pukul 07.01 WIB, Gunung Anak Krakatau kembali erupsi dengan tinggi kolom letusan sekitar 300 meter di atas puncak atau 457 mdpl dan kolom abu berwarna kelabu tebal yang kali ini mengarah ke timur.
Yang ini memiliki amplitudo maksimum 50 mm, dengan durasi 27,5 detik yang terekam oleh seismograf.
Anak Krakatau mengalami erupsi lagi pada pukul 07.59 WIB, dengan tinggi kolom letusan sekitar 500 meter di atas puncak atau kurang lebih 657 mdpl, kolom abu kelabu hingga kelam tebal yang mengarah ke tenggara, erupsi ini terekam oleh seismograf memiliki amplitudo maksimum 60 mm dengan lama durasi 143 detik.
Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Kota Bandung pada Senin 23 Januari 2023: Cek Lokasi, Syarat dan Biaya
Erupsi lainnya terjadi di pukul 08.08 WIB dengan tinggi kolom letusan sekitar 300 meter di atas puncak atau kurang lebih 457 mdpl, kolom abu kelabu hingga hitam tebal dan mengarah ke tenggara, dengan mplitudo maksimum 53 mm dan durasi selama 121 detik.
Kemudian, pada pukul 09.28 WIB Gunung Anak Krakatau kembali erupsi, tinggi kolom sekitar 300 meter di atas puncak, atau kurang lebih 457 mdpl, kolom abu kelabu tebal dan mengarah ke tenggara.
Letusan ini terekam seismograf, dengan amplitudo masimum sebesar 53 mm dan durasi selama 38 detik.
Karena hal tertsebut, dari pihak PVMBG menyarankan pada masyarakat, pengunjung, wisatawan atau para pendaki agar tidak mendekat kearah Gunung Anak Krakatau dan dianjurkan agar tidak melakukan aktivitas dengan radius lima kilometer dari kawah aktif gunung api, yang statusnya saat ini sudah masuk Siaga (Level III).
Diketahui sebelumnya, pada 4 Januari pukul 15:09 WIB Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi dan tinggi kolom abu teramati ± 3.000 meter di atas puncak (± 3.157 m di atas permukaan laut).