Profesor Obsatar Sinaga : Sulit Jadi Presiden Kalau Bukan Orang Jawa

- 16 November 2022, 23:37 WIB
Prof Dr Obsatar Sinaga menjadi pembicara dalam  diskusi  dengan media online di hotel Sariater Bandung
Prof Dr Obsatar Sinaga menjadi pembicara dalam diskusi dengan media online di hotel Sariater Bandung /Tri Jauhari

 

 

JURNAL SOREANG, BANDUNG – Pengamat politik dari Unpad Bandung, Prof Dr Obsatar Sinaga menyatakan, sulit untuk menjadi presiden Indonesia saat ini jika orang tersebut bukan dari suku Jawa.

 

Mengapa orang yang bukan Jawa sulit jadi presiden menurut Obsatar Sinaga adalah karena mereka adalah mayoritas penduduk negri ini. “Jumlah mereka lebih banyak dibanding suku lain,” katanya.

 

Pernyataan Obsatar Sinaga itu ia ungkapkan dalam forum diskusi Media Online Jawa Barat dengan tema “Figur Jabar dalam Pilpres 2024” yang digelar pada Selasa (15 November 2022) di hotel Sariater Bandung.

Baca Juga: Guru Besar UNPAD Obsatar Sinaga Soal Nasib Prabowo Subianto di Tahun Politik 2024 

Mengutip perkataan Gus Dur, Obsatar menyatakan, kalau anda mau jadi presiden anda tidak harus orang Jawa, tapi anda harus bisa bahasa Jawa.

 

Nek kowe ora iso boso jowo kowe ora iso dadi presiden,“ ujar Obsatar yang pintar bahasa Jawa, Sunda, dan bahasa-bahasa lainnya.

 

Maksudnya dia adalah “Kalau kamu tidak bisa bahasa Jawa maka kamu tidak akan bisa jadi presiden.”

Baca Juga: 3 Profesor Unpad Bergabung ke Uninus untuk Dongkrak Peringkat Unirank 

Sejarah membuktikan, semua presiden terpilih Indonesia semuanya memang orang Jawa. Mulai dari Sukarno, Suharto, Gus Dur, Megawati, SBY, hingga Jokowi.

 

Perkecualian terjadi pada presiden ketiga, BJ Habibie, yang bukan orang Jawa, tapi Sulawesi. Namun, dia berhasil menjadi presiden bukan karena pemilihan, tapi karena penunjukkan.

 

Bagaimana dengan Anies Baswedan ? Dia keturunan Arab, lahir di Kuningan Jabar, tapi besar di Yogya, dan mahir bahasa Jawa. “Yang penting, orang Jawa bisa menerima dia,” timpal Obsatar.

Baca Juga: Survei Membuktikan : Wanita Lebih Unggul dalam Mendeteksi Bau daripada Pria 

Sementara, pembicara yang lain guru besar dari UPI Bandung, Prof Dr Cecep Darmawan menyatakan, siapa pun bisa mencalonkan diri menjadi capres dan tidak  harus dari Jawa.

 

“Saya pikir dari suku maupun kelompok manapun bisa jadi presiden, tapi kenapa yang terpilih hampir selalu orang Jawa itu adalah realitas politik,” kata Cecep.

 

Pembicara lain, mantan ketua DPRD Jabar, Eka Santosa menyatakan, Capres 2024 mungkin dari Jawa sedangkan Jawa Barat (Sunda) ada di posisi cawapresnya. ***  

Baca Juga: Survei Membuktikan : Wanita Memiliki Resiko Lebih Tinggi Terkena Penyakit Alzheimer Dibandingkan Pria 

 

Editor: Drs Tri Jauhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah