Berdasarkan standar UNESCO, idealnya tiap orang tiga buku baru tiap tahunnya.
Baca Juga: Mengapa Hubungan Intim Pasutri Harus Pagi Hari? Ini Manfaatnya Menurut Dokter
"Faktanya di Indonesia 1 buku ditunggu 90 orang. Kita semua harus memahami betul masyarakat masih kurang bahan bacaan, belum lagi pemahaman literasi yang masih tidak merata," ungkapnya.
Syarif menjelaskan, literasi merupakan kedalaman pengetahuan seseorang yang diimplementasikan untuk memproduksi barang dan jasa yang mampu bersaing dalam pasar global.
"Di sinilah peran perpustakaan sebagai supporting untuk menyiapkan bahan bacaan minimal buku terapan atau life skill yang disesuaikan dengan dibutuhkan masyarakat," jelasnya.
Secara khusus, penghargaan lifetime achievement yang diraih oleh Gubernur Jawa Timur menjadi bukti kerja keras masyarakat bersama dalam mewujudkan penguatan literasi dan budaya baca di Indonesia, khususnya di Jawa Timur.
Salah satunya dengan adanya mobil baca dan tenda ramah anak, sebagai bentuk trauma healing di pengungsian.
Di samping itu, tambah Khofifah, pihaknya kini tengah menggarap kitab kuno klasik atau turos sebagai upaya pelestarian manuskrip.