Awan panas dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai sebelum tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah yang terdahsyat di kawasan Samudera Hindia.
Suara letusan itu terdengar sampai di Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer.
Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II.
Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.
Baca Juga: Roy Shakti: Penipuan Mengatasnamakan Bank Memakai Iklan Bersponsor, Jangan Pernah Kasihkan OTP
Pada 9 Juni 2022 Gunung Krakatau mengalami erupsi kembali.
Berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sejak Kamis malam 9 Juni 2022, tercatat sudah mengalami 15 kali gempa dengan rincian 1 kali gempa letusan dengan amplitudo 55 mm.
Sedangkan, gempa hembusan dengan amplitudo 6-20 mm untuk lama gempa 13-56 detik, 1 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 7 mm dan 1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 2-30 mm.
Sekarang, Gunung Anak Krakatau masih dalam level 3 atau waspada wisatawan dan nelayan dilarang mendekat dalam radius 2 kilometer dari puncak kawah.***