Network
JURNAL SOREANG – Orang-orang Jawa telah mendiami sebuah negara bagian Amerika Selatan selama lebih dari 125 tahun.
Pada awalnya orang-orang Jawa aini didatangkan dari tanah kelahiran mereka di Jawa, ke Negara Suriname pada tahun 1890.
Suriname sendiri adalah negara yang terletak di bagian Amerika Selatan dan juga sebuah negara bekas jajahan Belanda.
Orang-orang Jawa diimigrasikan secara paksa guna menjadi buruh kontrak yang menggantikan para budak India-Britania.
Pada awalnya hanya 100 orang imigran dari Jawa yang didatangkan ke Negara Suriname, setelah itu pada Periode 1890-1916 rata-rata orang Jawa yang didatangkan sebanyak 700 orang per tahun.
Para buruh tersebut ditempatkan di Marienburg, yaitu perkebunan tebu terbesar yang ada di Suriname.
Para buruh tersebut melakukan sebuah kontrak selama 5 tahun, dengan gaji 60 sen laki-laki dan 40 sen perempuan.
Sebenarnya setelah kontrak selesai mereka diizinkan kembali untuk pulang ke Jawa, namun jika mereka ingin menetap akan diberi uang 100 gulden dan sepetak tanah.
Hingga saat perang dunia II jumlah imigran Jawa di Suriname mencapai 30.000 orang, dan setelah perang dunia II, 7.684 orang kembali ke tanah kelahiran mereka di Jawa.
Baca Juga: Buntut Kasus Guru Perkosa Santriwati di Bandung, Ini Penegasan Menag
Beberapa orang Jawa yang masih di Suriname menginginkan untuk kembali ke Jawa, namun pada saat itu Jawa telah pada akan penduduk.
Sehingga beberapa keluarga dipindahkan di daerah Sumatra Barat, namun saat tiba di sana mereka justru kesulitan akan ekonomi dan tanah yang susah diolah.
Oleh sebab itu banyak orang-orang Jawa yang kembali ke Suriname serta enggan untuk kembali ke Indonesia dan menetap menjadi penduduk Suriname.***
