Mengandung Magis! 5 Seni Tari di Indonesia, Nomor 3 Paling Unik

- 30 Oktober 2021, 07:19 WIB
Mengandung Magis! 5 Seni Tari di Indonesia termasuk tarian Sigale-gale
Mengandung Magis! 5 Seni Tari di Indonesia termasuk tarian Sigale-gale /

JURNAL SOREANG - Indonesia terkenal dengan keanekaragaman dari budayanya dan kesenianya salah satunya adalah seni tari.

Berapa tarian dipercaya memiliki unsur magis saat menampilkan tari tersebut.

Konon katanya, tarian yang dianggap sakral ini sudah ada sejak zaman nenek moyang dan terus dilestarikan hingga saat ini.

Dikutip Jurnal Soreang dari berbagai sumber, berikut adalah tarian yang dianggap memiliki daya magis.

Baca Juga: 7 Tarian Sakral di Indonesia yang Memanggil Roh pada Saat Menari, Nomor 3 Paling Banyak Dikenal

1. Tari Kuda Lumping

Tari ini yang berasal dari Jawa memang sangat terkenal di Indonesia karena pertunjukannya yang sangat ekstrim.

Tarian ini didukung oleh 2-8 penari lelaki yang menggunakan anyaman rotan berbentuk kuda sebagai properti.

Mereka menari diiringi dengan musik tradisional, seperti angklung, gong-gong, kendang, gamelan pelog, kenong, dan terompet khas kuda lumping.

Tidak hanya itu, mantra pun dibacakan oleh sang dukun hingga para penari menjadi kesurupan.

Baca Juga: Bawa Aura Magis, Shin Eun Kyung dan Yoon Joo Hee siap Hipnotis Penonton dalam Penthouse Season 2, Segera!

Karena hal itu, para penari mampu menunjukkan pertunjukkan yang sebenarnya sangat berbahaya bagi manusia biasa seperti berjalan di atas pecahan kaca, dicambuk, mengangkat alat berat, bahkan memakan beling.

Konon katanya, hal ini dilakukan sebagai simbol kekuatan pasukan terdahulu dalam melawan kolonial belanda pada masa penjajahan.

2. Tari Rentak Bulian

Tari Rentak Bulian yang berasal dari Riau ini adalah ritual pengobatan kampung yang dilakukan dengan cara memanggil roh ke dalam tubuh para penari.

Jumlah penarinya juga disesuaikan dengan keadaan kampung tersebut, jika yang sakit banyak maka jumlah penari akan lebih dari tujuh orang.

Baca Juga: Fakta Unik! Setiap Anggota Aespa Memiliki Gaya Tarian Khusus dan Tersendiri

Tarian Rentak Bulian ini sangat kental dengan suasana dan unsur magis. Mereka yang menjadi penari tidak boleh sembarang orang, melainkan gadis yang masih perawan atau belum menikah dan tidak sedang haid.

Tidak hanya gadis, seorang pria kekar yang lincah juga ikut berperan besar dalam tarian ini karena tugasnya memecahkan mayang pinang sebagai media pengobatan dengan merentak mengelilingi penari perempuan lainnya.

3. Tari Sintren

Tari Sintren merupakan tarian tradisional dari masyarakat Jawa, khususnya Cirebon.

Tarian ini terkenal dengan unsur magisnya yang menceritakan hubungan asmara antara Raden Sulandono dan Sulasih yang ditentang oleh orang tua Raden Sulandono.

Baca Juga: Taeyong NCT Dream Ajari Tarian Kolaborasi Dengan Seulgi Red Velvet Dalam Projek Terbaru Mereka

Pertentangan itu membuat mereka berdua terpaksa berpisah, Sulandono pergi bertapa sementara Sulasih menjadi seorang penari.

Karena sifatnya yang sakral konon saat pementasannya, roh akan masuk ke dalam tubuh penari, maka dari itu penari sintren haruslah gadis perawan atau belum menikah dan harus melakukan puasa beberapa hari sebelum pentas dilakukan. Hal ini bertujuan agar tidak menyulitkan roh yang akan masuk ke tubuh sang penari pada hari pementasan.

Hal menarik dari Tari Sintren juga filosofisnya yang mengingatkan kita tentang bahayanya duniawi. Pada saat penari menari, para penonton akan melempari uang sebagai sawer, anehnya itu membuat sang penari jatuh seketika setiap uang dilemparkan.

Baca Juga: Merinding, Kepercayaan unik Soal Mahluk Halus dan Roh Jahat di Thailand

4. Tari Bedhaya Ketawang

Tari Bedhaya Ketawang adalah tarian yang berasal dari Keraton Surakarta. Tari ini hanya dipentaskan pada saat tertentu saja, seperti penobatan tahta raja atau upacara peringatan kenaikan takhta.

Konon katanya, unsur magis yang terletak pada tarian ini dikarenakan filosofisnya yang bermakna ekspresi hubungan asmara antara para raja Mataram dengan Penguasa Laut Selatan, Nyi Roro Kidul.

Hal ini membuat persyaratan dalam melakukan Tari Bedhaya Ketawang juga cukup sulit karena merupakan tarian yang suci.

Syarat melakukan Tari Bedhaya Ketawang adalah 9 gadis sebagai penarinya dan para penarinya haruslah gadis perawan atau belum menikah dan tidak boleh dalam keadaan menstruasi.

Baca Juga: Teaser Terbaru Joseon Exorcist, Pangeran Chungnyeong Dipaksa Melawan Roh Jahat, 22 Maret 2021

Konon katanya hal ini dilakukan demi kesucian tarian ini karena Nyi Roro Kidul akan datang baik saat latihan ataupun pementasan untuk memperhatikan para penari.

5. Tari Sigale-gale

Pulau Samosir juga punya tarian sakral yang menjadi ciri khas daerahnya yang dinamakan Tari Sigale-gale.

Sigale-gale sendiri merupakan sebuah boneka berbentuk manusia yang dapat digerakan serta menari dengan diiringi oleh musik tradisional.

Tarian ini biasanya sering ditampilkan di berbagai acara seperti acara adat, acara budaya, bahkan menjadi salah satu daya tarik bagi para wisatawan yang datang ke sana.

Baca Juga: Seram, Mitos Asal Mula Sosok Tuyul dan Perjanjian dengan Pemiliknya

Konon katanya, unsur magis yang dipercayai masyarakat batak adalah makna Tari Sigale-gale sebagai perwujudan rasa sedih atas meninggalnya anak lelaki satu-satunya.

Tentunya bukan tanpa dasar yang jelas, Sigale-gale konon sudah ada sejak zaman kerajaan di Pulau Samosir.

Cerita yang dipercaya oleh masyarakatnya adalah seorang raja yang kehilangan anak lelaki satu-satunya dan menjadikan patung kayu Sigale-gale sebagai sarana masuknya roh putranya.

Tari Sigale-gale sendiri digerakkan oleh tali-tali yang menyusun sendi manusia dalam patung tersebut, dipercaya juga tali-tali itu sama jumlahnya dengan urat manusia.

Meski digerakkan oleh tali, tetapi masyarakat juga percaya gerakan yang dilakukan dalam tarian juga digerakkan oleh roh yang mendiami patung tersebut.***

Editor: Sarnapi

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x