Cinta Laura Menyayangkan Generasi Muda Kini yang Terjebak Pada Aturan 'By The Box', Ini Maksudnya

- 28 Oktober 2021, 22:05 WIB
 Sumpah Pemuda dalam kacamata artis Cinta Laura. /Tangkapan layar: kemenpora.go.id
Sumpah Pemuda dalam kacamata artis Cinta Laura. /Tangkapan layar: kemenpora.go.id /

JURNAL SOREANG - Tabiat generasi muda saat ini selalu ingin bekerja keras, cenderung ingin speak up, dan selalu ingin membuat sesuatu yang inovatif. Namun, sayangnya, masih banyak generasi muda yang terjebak pada aturan by the box.

Artinya, generasi muda banyak yang terlalu mengikuti aturan sehingga malah kontra produktif karena berdampak pada penurunan kreativitas.

Demikian kata aktris cantik Cinta Laura Kiehl yang didapuk menjadi salah satu pembicara dalam webinar yang diadakan Yayasan Pendidikan Astra - Michael D. Ruslim, Rabu, 27 Oktober 2021, pukul 10.00 hingga 12.00 WIB.

Baca Juga: Ketua Umum LDII: Keajaiban Sumpah Pemuda Hilang Bila Hak Sipil Tak Dipenuhi

Menurut model yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas Columbia itu, mereka yang terlalu mengikuti aturan, terpaksa harus mengikuti cara yang monoton sehingga tidak berpikir dan berupaya menemukan cara lain.

Bila terlalu mengikuti aturan seperti itu, maka banyak generasi muda yang akhirnya takut membuat kesalahan.

Padahal, jelasnya, kesalahan dan kegagalan adalah sesuatu yang indah. Karena itulah yang akan membuat kita lebih kuat, lebih tangguh, dan lebih wise. Dengan kegagalan, kita belajar, dan pembelajaran itu membantu kita di masa depan untuk menjadi lebih baik.

Baca Juga: Di Momen Sumpah Pemuda, Cinta Laura Soroti Generasi Muda Sekarang yang Masih Terjebak Aturan Monoton

Maka, kata Pemilik Yayasan Soekarseno ini, generasi muda harus memiliki visi dan kemauan kuat agar dapat mencapai kesuksesan.

Di webinar yang dihadiri sekitar 500 peserta yang diproyeksikan untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda itu, Cinta pun menerangkan tentang pentingnya sikap kritis pada anak-anak sekolah dasar (SD).

Untuk bersikap kritis, penyanyi kelahiran Jerman 1993 ini mengatakan, anak-anak harus dibiarkan bertanya dan beropini.

Baca Juga: Maknai Sumpah Pemuda, Ketua KPK Gelorakan Semangat Anti Garong Uang Rakyat

Karena itu, para guru di sekolah dan para orang tua perlu mendukung anak-anak untuk bertanya dan beropini. Bahkan, mereka harus dapat menciptakan situasi dan kondisi yang dapat merangsang anak untuk bertanya dan beropini. ***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah