Metode Ini Terbukti Ampuh Tekan Kasus DBD di Sleman, Yogyakarta, DPR: Ini Inovasi Bagus

- 11 September 2021, 17:19 WIB
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Ansory Siregar (tengah) saat memimpin Tim Kunspek Komisi IX DPR RI ke Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta./dpr.go.id/
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Ansory Siregar (tengah) saat memimpin Tim Kunspek Komisi IX DPR RI ke Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta./dpr.go.id/ /

 JURNAL SOREANG-Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Ansory Siregar mengapresiasi penerapan Metode Wolbachia untuk menekan tingkat penularan kasus DBD di Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta.

Hal itu disampaikan Ansory saat memimpin Tim Kunspek Komisi IX DPR RI ke Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta.

Legislator Fraksi PKS tersebut mendukung metode Wolbachia yang merupakan inovasi program pengendalian DBD karena sejalan dengan strategi nasional penanggulangan DBD 2021-2025.

Baca Juga: Pemkab Sleman Terapkan Metode Wolbachia Atasi DBD, Komisi IX DPR RI Ashabul Kahfi Pertanyakan Payung Hukum

"Wolbachia berasal dari bakteri alami yang terdapat dalam 60 persen jenis serangga. Bakteri Wolbachia yang ada di tubuh nyamuk aedes aegypti disebarkan melalui hasil perkawinan nyamuk ber-Wolbachia dengan nyamuk lokal," papar Ansory, dikutip dari dpr.go.id pada Jumat, 10 September 2021.

Dia berharap, penerapan Metode Wolbachia akan melindungi masyarakat dari penularan DBD secara terus menerus. Tidak hanya di Sleman, metode ini juga nantinya dapat diaplikasikan di daerah-daerah lain.

"Hasilnya sudah dipublikasikan di New England Journal of Medicine dan menunjukan bahwa Aplikasi Wolbachia untuk Eliminasi Dengeu (AWED) efektif menurunkan 77,1 persen kasus dengeu dan menurunkan kebutuhan perawatan (inpatient) rumah sakit hingga 86,2 persen. Teknologi ini juga terbukti efektif, aman dan ramah lingkungan," urai Ansory.

Baca Juga: Waspada DBD, Paula Verhoeven Kritis, Baim Wong Sebut Istrinya Terkena DBD

Penanganan DBD penting dilakukan mengingat penyakit yang disebabkan oleh virus dengue ini berpotensi menjadi double burdened of disesase atau beban ganda penyakit infeksi di masa pandemi Covid-19.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: dpr.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x