“Pendekatan Taliban yang sekarang ini lebih banyak pendekatan politik. Yaitu menginginkan adanya political settlements atau solusi politik bukan pendekatan militer,” kata Fadli Zon.
“Dan mereka sudah mengatakan memberikan pengampunan massal kepada seluruh warga Afganistan termasuk para pejabat pemerintahan setelah Presiden Ashraf Gani melarikan diri ke luar negeri,” tuturnya.
Baca Juga: Sebelum Presiden Jokowi, Ternyata Fadli Zon Menginap 4 Hari di Kampung Baduy 27 Tahun Lalu
Lebih jauh, Fadli Zon memandang bila pemerintahan Afganistan di bawah Taliban ini menjadi satu harapan baru bagi stabilitas politik di kawasan tersebut.
“Apakah perlu ada kekhawatiran bahwa apa yang terjadi di Afganistan ini bisa memberikan semacam inspirasi di Indonesia? Ini adalah narasi yang dikembangkan belakangan ini,” katanya.
“Seolah-olah kemudian ada glorifikasi, seolah-olah ada ancaman,” ucap Fadli Zon menambahkan.
Fadli Zon berpendapat war on terror yang dicanangkan (Amerika Serikat) 20 tahun lalu justru akan berakhir pada 31 Agustus 2021.
“Kenapa? Karena Amerika yang menganggap tadinya kelompok Taliban itu adalah kelompok teroris justru sekarang Amerika yang memberikan kesempatan kepada Taliban untuk memerintah,” tuturnya.
“Bahkan Amerika mewariskan begitu banyak kekayaan militernya kepada pemerintahan (Afganistan) Taliban ini,” kata dia.