Meutia Hatta : Penanggulangan Stunting Pendekatan Multidisiplin Sangat Dibutuhkan

- 5 Juli 2021, 23:51 WIB
Meutia Hatta Swasono guru besar Departemen Antrologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI.dari Universitas Indonesia (UI) dalam Webinar Series Harganas 21 secara virtual, 5 Juli 2021
Meutia Hatta Swasono guru besar Departemen Antrologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI.dari Universitas Indonesia (UI) dalam Webinar Series Harganas 21 secara virtual, 5 Juli 2021 /Irfan HQ/BKKBN Jabar

Baca Juga: Angka Stunting Masih Tinggi, Pemprov Jabar Salurkan 5.000 Ekor Ayam dan 50.000 Butir Telur Ayam

“Gizi seimbang dengan pengayaan tertentu pada pangan sumber protein, terutama telur, ikan, dan susu dapat mencegah stunting. Perbaikan gizi bumil (ibu hamil) dapat dilakukan melalui penguatan fungsi keluarga, antara lain melalui peningkatan peran suami dan anggota keluarga untuk memberikan perhatian, doa, kasih sayang, perlindungan, dan memberikan prioritas makanan, dan minuman bagi pemenuhan gizi bumil serta mengurangi beban kerja dan meminimalkan stres bumil,” paparnya.

Dalam perspektif psikologi, Hendriati Agustiani menekankan bahwa stunting dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor.

Salah satunya orang tua memegang peranan penting dalam membentuk perilaku makan dari anak melalui pola asuh dan gaya makan.

Baca Juga: Angka Stunting Masih Tinggi, Pemprov Jabar Salurkan 5.000 Ekor Ayam dan 50.000 Butir Telur Ayam

Di sinilah pentingnya pola asuh orang tua terhadap anaknya.

“Orang tua dapat memberi pengaruh besar pada kebiasaan makan anak-anak. Tindakan orang tua mengacu pada harapan menyiapkan anak menghadapi kehidupan. Karena itu, peran parenting dalam pencegahan stunting sangat signifikan. Ini menyangkut kesiapan calon ibu dan calon ayah dalam menghadapi kehamilan. Inilah kesiapan kesiapan fisik maupun psikologis yang harus diperhatikan,” tandas Hendriati. ***

Halaman:

Editor: Handri

Sumber: BKKBN Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x