Network
JURNAL SOREANG – Nagita Slavina, istri dari Raffi Ahmad baru-baru ini banyak diberitakan di berbagai media, karena menjadi Duta Pekan Olahraga Nasional (PON) XX. Salah satu model Papua Barat, Olvah Alhamid tidak melihat adanya masalah mengenai pengangkatan Nagita menjadi Duta PON XX Papua.
“Masalahnya di mana? Apa yang perlu dipermasalahkan di sini? Cobalah lebih tenang, lebih bijak dalam menyikapi ini,” kata Olvah Alhamid, dikutip Jurnal Sorang dari akun Instagram @olvaholvah, Kamis 3 Juni 2021.
Olvah Alhamid yang juga pernah menjadi juara kontes Putri Indonesia Papua Barat 2015, menilai pengangkatan Nagita Slavina dan Raffi Ahmad sebagai Duta PON XX justru akan mengangkat nama Papua itu sendiri.
Baca Juga: Tanpa Ditemani Raffi Ahmad, Nagita Slavina Menangis Saat Dokter Periksa Perutnya
“Tahukah kalian bahwa lebih banyak orang yang baru tahu tentang PON akan diselenggarakan di Papua dari Raffi dan Nagita? Padahal sudah dari tahun 2016 pemerintah mempersiapkan ini semua. Masa? Iya, itu faktanya,” ujar Olvah Alhamid.
“Raffi dan Nagita dapat menjangkau lapisan masyarakat yang pemerintah dan kita semua tidak dapat jangkau,” sambungnya.
Menurut Olvah Alhamid, pengangkatan Raffi dan Nagita menjadi Duta PON XX Papua justru adalah hal yang baik. Dua publik figur ini, kata Olvah, sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia secara luas.
Baca Juga: Kritik Nagita Slavina Sebagai Duta PON XX Papua, Arie Kriting: Seharusnya Sosok Perempuan Papua!
“Bukannya harus nya malah itu adalah hal baik bahwa banyak yang tahu tentang PON 2020/21 akan diselenggarakan di Papua? Karena akan bantu pereknomian, pariwisata, dll? Mama-mama punya jualan noken akan laris, jualan pinang akan laris, ini semua akan terbantukan apalagi di zaman Corona (Covid-19) ini,” ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pengangkatan Nagita Slavina sebagai Duta PON XX Papua menuai polemik dari banyak kalangan. Salah satu artis yang menyoalkan pengangkatan tersebut yaitu Arie Kriting.
Artis sekaligus komedian, Arie Kriting menyoalkan terkait apropriasi budaya yang terdapat pada pengangkatan Nagita Slavina menjadi Duta PON XX. Bahkan Arie Kriting mengaku sejak awal, ia sudah merasa ada yang janggal terhadap permasalahan tersebut.
Baca Juga: Gandeng Garuda, KONI Pastikan Penerbangan Kontingen PON XX Papua Aman dan Terjadwal
“Sebenarnya sudah sejak awal saya merasa ada yang janggal dengan hal ini, tetapi saya menunggu tanggapan dari saudara-saudari asli Papua terkait dengan hal ini. Penunjukan Nagita Slavina sebagai Duta PON XX Papua ini memang pada akhirnya dapat mendorong terjadinya Cultural Appropriation,” tulis Arie Kriting, dalam akun Instagram @arie_kriting.
Arie menyarankan dan memberi solusi, agar mengangkat sosok perempuan Papua untuk menjadi Duta PON XX. Supaya menghindarkan terjadinya Cultural Appropriation (Apropriasi Budaya).
“Seharusnya sosok perempuan Papua, direpresentasikan langsung oleh perempuan Papua. Menurut saya dengan kehadiran sosok Perempuan Papua sebagai Duta PON XX Papua, akan menghindarkan terjadinya Cultural Appropriation dan menjadi sinyal baik bagi pengakuan kita atas keberagaman Indonesia,” ujarnya.***
