Buah Simalakama Dunia Pariwisata Indonesia di Masa Pandemi, Sandiaga Uno: Lumayan Mumet

- 30 April 2021, 18:10 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno./Pikiran Rakyat/
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno./Pikiran Rakyat/ /

JURNAL SOREANG - Pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung di Indonesia selama satu tahun belakangan turut menghantam berbagai sektor, termasuk pariwisata.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengakui penanganannya lumayan mumet, namun dirinya enggan menyerah begitu saja.

Ia mengungkapkan, banyak usaha yang bangkrut karena tak mampu bertahan di tengah sepinya kunjungan wisatawan mancanegara yang turun drastis dari 16 juta pada 2019 menjadi 4,08 juta di tahun 2020.

Baca Juga: Bocoran Preman Pensiun 5, Sabtu 1 Mei 2021: Taslim Lanjutkan Balas Dendam, Cecep dan Ujang Bantu Murad

Data terakhir Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) menunjukkan, 90 persen dari total 7 ribu perusahaan biro perjalanan wisata tutup sementara sejak April 2020 akibat terdampak pandemi.

Tak hanya itu, bisnis lain seperti hotel, penginapan, restoran, kafe, dan tempat hiburan pun banyak yang tutup yang berujung pada PHK 1 juta pegawai di tahun 2020.

Akan tetapi, Sandiaga tetap optimis dunia pariwisata akan bangkit walaupun harus melalui jalan yang lumayan terjal.

"Pandemi Covid-19 bukanlah penghalang untuk tetap tumbuh, berkembang, serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia," ucap Sandiaga, sebagaimana dikutip dari laman indonesia.go.id yang diunggah pada Jumat, 30 April 2021.

Baca Juga: Prajurit TNI di Kongo Gelar Bukber dengan Pasukan Perdamaian Berbagai Negara

Sandiaga menilai, salah satu upaya untuk menyelamatkan sektor pariwisata yakni membuka pintu bagi wisatawan asing untuk berlibur ke Indonesia.

Akan tetapi, tentu saja ia sadar langkah itu tidak bisa dilakukan secara gegabah. Diperlukan komitmen berbagai pihak dalam mewujudkannya.

Pemerintah harus memastikan beberapa indikator tertentu terlebih dahulu sebelum membuka pintu bagi wisatawan mancanegara, antara lain kurva penyebaran Covid-19 harus semakin melandai, vaksinasi semakin meluas, dan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin agar tidak justru menjadi bumerang.

Selain itu, pemerintah juga harus bisa memastikan bahwa setiap individu yang masuk ke tanah air terbebas dari virus corona tanpa terkecuali.

Baca Juga: LL Dikti Jabar dan Banten Dorong Mahasiswa untuk Magang di Industri, Gaji Sarjana Harus Lebih Tinggi dari UMR

Hal lain yang harus dipersiapkan adalah kemudahan akses pembiayaan ke perbankan untuk mendapatkan modal kerja demi kelanjutan usaha di dunia pariwisata.

"Bantuan dari pemerintah berupa dana hibah senilai Rp3,7 triliun dan restrukturisasi utang dinilai cukup membantu pelaku usaha untuk keluar dari situasi sulit. Insentif bagi industri juga masih sangat dibutuhkan," ungkap Sandiaga.

Dengan segala upaya tersebut, diharapkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di bawah kepemimpinan Sandiaga Uno mampu untuk memulihkan dunia pariwisata seperti sediakala.

Baca Juga: Viral! Bocah Kemudikan Truk Trailer di Jalan Raya Diamankan Polisi, Akibatnya Sopir Asli Dipecat

Pandemi memang belum berakhir, kewaspadaan harus tetap tinggi. Menyelamatkan ekonomi penting dilakukan, namun keselamatan jiwa masyarakat harus diutamakan.

Apabila indikator yang menjadi rujukan belum terpenuhi, pemerintah tidak boleh gegabah membuka gerbang wisata Indonesia untuk masyarakat internasional. ***
  

Editor: Sam

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah