Kawasan Konservasi Laut Capai 21,4 Juta Hektare, Masalahnya pada Pemberdayaan agar Beriringan dengan Ekonomi

- 21 April 2021, 07:58 WIB
Dekan FPIK UNPAD, Dr.sc.agr. Yudi Nurul Ihsan, S.Pi., M.Si,
Dekan FPIK UNPAD, Dr.sc.agr. Yudi Nurul Ihsan, S.Pi., M.Si, /

JURNAL SOREANG- Program Studi Konservasi Laut Universitas Padjadjaran mengadakan Webinar Nasional dengan Tema “Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut, Apa dan Bagaimana kabarnya?” melalui aplikasi zoom. Webinar ini dipandu oleh Ajeng Wulandari, S.Kel sebagai salah satu mahasiswa magister konservasi laut.

Webinar Nasional Konservasi Laut ini dibuka oleh Dekan FPIK UNPAD, Dr.sc.agr. Yudi Nurul Ihsan, S.Pi., M.Si, dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi dari para narasumber yaitu, Prof. Dr. Zuzy Anna, S.Pi., M.Si, Guru besar ekonomi SDAL FPIK UNPAD dan Direktur SDGs Center UNPAD dengan materi yang dibawakan mengenai nilai ekonomi kawasan konservasi laut dan manfaat pendekatan ekonomi dalam penetapan kawasan konservasi laut.

Materi selanjutnya mengenai status dan kebijakan-kebijakan pengelolaan kawasan konservasi saat ini yang dibawakan oleh Dr. Handoko Adi Susanto, S.Pi., M.Sc sebagai Regional Manager ATSEA-2 Project dan Dosen tidak tetap Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, IPB.

Materi terakhir disampaikan oleh Katherina Tjandra, S.Si sebagai Mahasiswa Magister Konservasi Laut dan juga sebagai praktisi lapangan dalam bidang konservasi laut yang membahas mengenai implementasi program konservasi laut di lapangan.

Dr. Handoko Adi Susanto, S.Pi., M.Sc mengatakan, konservasi dan ekonomi dapat berjalan beriringan karena tidak ada kawasan konservasi yang dapat berjalan tanpa pengaruh ekonomi. "Bahkan sebenarnya, kesejahteraan sosial dan ekonomi termasuk dalam konservasi," katanya.

Terdapat nilai besar yang dapat ditangkap dari pembangunan MPA baik dari market-based atau non market based. Pendekatan ekonomi dalam konservasi laut memberikan informasi yang membantu dalam menentukan kebijakan dan metode pengelolaan di kawasan konservasi.

 “Kawasan konservasi laut merupakan alat pengelolaan paling efektif untuk memberikan perlindungan bagi ikan ekonomis penting yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir dan kelestarian sumberdaya dalam jangka panjang," ujarnya.

Hingga tahun 2020, luasan kawasan konservasi laut di Indonesia telah mencapai luasan 21,4 juta Ha yang tersebar di eseluruh Indonesia. Namun, tantangan baru yang muncul adalah menciptakan sistem pengelolaan kawasan yang efektif agar dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Selain itu, masih terdapat gap besar dalam finansial, kapasitas dan kuantitas SDM, infrastruktur, dan kelembagaan dalam  mewujudkan KKL efektif. Masyarakat sekitar kawasan konservasi memiliki peran penting dalam tercapainya pengelolaan kawasan konservasi yang berkesinambungan dan efektif.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah