4 ABK Korban Penyanderaan Abu Sayyaf Dikembalikan ke Pihak Keluarga, Menlu Apresiasi TNI dan BIN

- 8 April 2021, 19:46 WIB
Melu Retno Marsudi Bersama 4 ABK WNI Korban Penyanderaan Kelompok Abu Sayyaf/twitter.com/Menlu_RI
Melu Retno Marsudi Bersama 4 ABK WNI Korban Penyanderaan Kelompok Abu Sayyaf/twitter.com/Menlu_RI /

JURNAL SOREANG – Empat anak buah kapal (ABK) korban penyanderaan Kelompok Abu Sayyaf kini sudah dikembalikan ke pihak keluarga. Pengembalian tersebut melalui acara serah terima dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) pada Senin, 5 April 2021.

Untuk diketahui, empat ABK Indonesia ini disandera selama 1 tahun 3 bulan oleh kelompok Abu Sayyaf. Dengan terbebasnya keempat sandera tersebut, maka tidak ada lagi warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penyanderaan.

Menlu Retno Marsudi kemudian menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah membantu proses pembebasan tersebut. Hal tersebut disampaikannya saat acara serah terima di Kantor Kementerian Luar Negeri, Senin 5 April 2021.

“Saya ingin menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada seluruh pihak yang telah membantu proses pembebasan, khususnya teman-teman dari TNI dan juga dari BIN (Badan Intelijen Negara), ujar Retno Marsudi, seperti dilansir Jurnal Soreang dari Setkab RI.

Retno beserta jajaran Kemlu juga menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada Pemerintah Filipina. “Melalui Western Mindanao Command (Westmincom), kita telah bekerja sama dalam pembebasan sandera ini,” ucapnya.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi: Manfaat Vaksin Itu Sosialis, Apabila Orang Tua Terinfeksi Virus Melalui Kita Berdosa

Baca Juga: Viral! Netizen Ramai Berkomentar Sampai Deddy Corbuzier Keluhkan Soal Youtube Down

Menlu menekankan bahwa ke depan aspek pencegahan harus diperkuat, antara lain dengan meningkatkan pengamanan di Perairan Sabah oleh Otoritas Malaysia bekerja sama dengan otoritas Indonesia dan Filipina.

“Selain itu, kehati-hatian nelayan kita yang bekerja di kapal ikan Malaysia juga penting untuk terus ditingkatkan. Kita juga akan melakukan komunikasi yang lebih intensif kepada pemilik kapal di Malaysia. Dan tentunya pengembangan ekonomi di daerah asal juga penting untuk terus dikembangkan,” kata Retno.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: KEMENLU


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah