JURNAL SOREANG – Tak banyak yang tahu kalau hari ini adalah Hari Air Sedunia. Hari Air Sedunia yang jatuh tiap 22 Maret mengingatkan manusia bahwa air menjadi komoditas vital bagi kehidupan setiap makhluk hidup tak terkecuali hewan dan tumbuhan.
Manusia berinisiatif untuk mencari kehidupan di Mars, hal tersebut akibat dari permasalahan yang menyangkut pencemaran air di bumi yang semakin memprihatinkan.Namun banyak di antara mereka tak menghargai air di planet ini.
Hal itu disampaikan dalam forum Integrated Monitoring Initiative (IMI-SDG6) yang diselenggarakan United Nations Water, yaitu mekanisme interagensi yang mengkoordinasikan upaya entitas PBB dan organisasi internasional yang bekerja pada masalah air dan sanitasi.
"Banyak masalah kami muncul karena kami tidak cukup menghargai air; semua terlalu sering air tidak dihargai sama sekali," kata Gilbert F. Houngbo, ketua UN-Water, dalam keterangan resminya menandai rilis laporan pada Hari Air Sedunia.
Dilansir dari unwater.org, Organisasi Air PBB telah mengumpulkan data sebanyak 200 wilayah negara di dunia saat ini, terkait semua indikator global untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 6. Yaitu memastikan air dan sanitasi untuk semua yang ditargetkan pada tahun 2030.
Baca Juga: Perkenalkan, Siprokarling, Pompa Air Portabel yang Canggih dan Praktis Karya Anak Bangsa
Baca Juga: Kaget Air Susunya Berubah Menjadi Hijau Mengkilau, Ibu Muda Ini Ternyata Positif Covid
Dalam sebuah jurnal yang dirilis Universitas Haluoleo Kendari menyimpulkan bahwa rata-rata pemakaian air bersih rumah tangga untuk minum adalah sebanyak 2,13 liter per orang dalam sehari.
Jumlah tersebut melebihi standar yang ditetapkan oleh Departemen Pekerjaan Umum yaitu 2,0 liter per orang dalah sehari.***