ASN Harus Bebas Pengaruh Radikalisme, Alumni Perguruan Tinggi Jabar Kunjungi Menpan-RB

- 22 Januari 2021, 13:05 WIB
MenPAN-RB Tjahji Kumolo dicatut daalm surat palsu yang menginformasikan pengangkatan CPNS tanpa tes.
MenPAN-RB Tjahji Kumolo dicatut daalm surat palsu yang menginformasikan pengangkatan CPNS tanpa tes. /Dok. KemenPAB-RB
 
JURNAL SOREANG - Sebagai langkah nyata kepedulian terhadap pemerintah dan masyarakat, Alumni Perguruan Tinggi Jawa Barat (Jabar) Peduli Pancasila, meminta seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) bersih dari segala pengaruh radikalisme.
 
Permintaan tersebut disampaikan Alumi Perguruan Tinggi Jabar peduli Pancasila, kepada Menpan-RB saat audensi di Jakarta, Jumat 22 Januari 2021.
 
"Jadi dalam audiensi kami dengan Pak Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo, mengajukan rekomendasi untuk memberantas radikalisme di kalangan ASN, terutama pada lingkungan kampus di Jawa Barat," kata Juru Bicara Alumni Unpad Peduli Pancasila Budi Hermansyah dilansir ANTARA.
 
Baca Juga: Raih Prestasi, Dorong Program Green Kampus, Tel-U Luncurkan Hasil Inovasi dan Kreatifitas

Budi mengatakan, dalam kurun beberapa waktu belakangan ini banyak oknum ASN yang terpapar radikalisme. Oleh karena itu, Menteri PAN-RB sudah seyogyanya memperjelas visi dan misi organisasi serta manajemen yang berdasar pada unsur kesetiaan kepada ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu Pancasila.

"Sehingga kami minta agar ASN dibersihkan dari segala bentuk radikalisme," jelasnya.

Menurut Budi, syarat kesetiaan pada ideologi NKRI adalah hal yang sangat penting bagi ASN. Sehingga MenPan RB mengadakan gebrakan berupa pemberlakuan regulasi yang mengikat ASN dan membuat fakta integritas bagi semua ASN untuk setia kepada 4 Pilar Kebangsaan.

Ia menjelaskan, dalam kesempatan tersebut, Perwakilan dari Gerakan Anti Radikalisme Alumni (GAR) ITB menanyakan mengenai kelanjutan penanganan kasus Din Samsudin yang laporannya sudah diserahkan ke KASN dan kasusnya dilimpahkan ke Satgas SKB 11 Menteri.

Dengan demikian, Perwakilan GAR ITB mengapresiasi terbitnya Perpres 7/2021 dan berharap Satgas SKB 11 Menteri bisa bergerak lebih optimal dan mau bersinergi dengan perwakilan-perwakilan perguruan tinggi negeri dalam pelaksanaanya.

Para alumni tersebut berharap dengan adanya program jangka panjang dan jangka pendek melalui regulasi yang jelas dapat menangani dan membersihkan ASN dari paham radikalisme.
 
Baca Juga: Siswa Jago Matematika Ini Ternyata Tinggal Desa di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung

“Kami mengapresiasi MENPANRB yang telah menerima serta menyambut baik masukan masukan kami bahkan menyatakan akan menindaklanjuti dengan lebih mengoptimalkan peran Satgas SKB 11 Menteri," tegas Budi.

Pihaknya juga mengapresiasi Menpan-RB yang telah menerima kami dengan mengajak para pejabat terkait pembinaan terhadap ASN seperti Supranawa Yusuf - Wakil Kepala Badan Kepegawaian Negara, Agus Pramusinto (Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara/ KASN), Tasdik Kinanto (Wakil Ketua KASN), Rini Widyantini (Deputi Kelembagaan dan Tatalaksana Kemen PAN-RB, Yoyon Tony Staf Khusus Menteri PANRB Bidang Radikalisme, Teguh Widjinarko (Plt. Deputi SDM Aparatur Kemen PANRB), Jufri Rahman (Plt. Deputi Reformasi Birokrasi Akuntabilitas dan Pengawasan Kemenpan-RB).

"Penerimaan dengan pejabat terkait secara lengkap itu memberikan kepercayaan kuat bagi kami bahwa pemerintah bersungguh-sungguh dalam melawan radikalisme khususnya di lingkungan ASN," tegasnya.***

Editor: Rustandi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x