Memonitor Potensi Gempa Susulan, di Sulawesi Barat, Ini yang Dilakukan BMKG

- 18 Januari 2021, 19:54 WIB
Keterangan Pers Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Mamuju.
Keterangan Pers Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Mamuju. /BMKG
JURNAL SOREANG - Untuk melakukan memonitor adanya gempa susulan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memasang alat penghitungam percepatan penggerakan tanah.
 
Alat tersebut bisa memonitor potensi gempa susulan di Kabupaten Mamuju, Majene, Provinsi Sulawesi Barat.
 
Hal tersebut dikatakan Kepala Pusat Seismologi Teknik BMKG Rahmat Triyono, menurutnya, agar potensi adanya gempa susulan, pihaknya memasang alat tersebut.
"Kami laporkan bahwa BMKG Pusat sudah beberapa hari melakukan memasang peralatan untuk melakukan penghitungan percepatan tanah di sekitar Mamuju, termasuk memonitor gempa-gempa susulan," kata Rahmat Triyono dilansir ANTARA, Senin 18 Januari 2021.
 
Rahmat menjelaskan, selain untuk memonitor potensi gempa susulan, alat itu juga digunakan BMKG untuk pemetaan sebaran kerusakan.

"Karena kami akan kroscek di lapangan terhadap info shakemap atau peta guncangan seperti yang telah kami rilis. Kami sampaikan peta guncangannya itu apakah sejalan atau memang sebaran kerusakan di zona, di area di mana intensitas MMI nya sekitar V-VI MMI, itu zona di mana kerusakan terjadi," jelasnya.
Baca Juga: Banjir Depan Kahatex, Kemenhub: Semua Industri harus Miliki Kolam Retensi
Menurut Rahmat, selain memasang alat penghitungan percepatan tanah, BMKG juga memasang sistem penangkap informasi diseminasi di posko penanggulangan bencana sehingga para petugas dan relawan bisa mendapat informasi sesegera mungkin bilamana ada gempa di wilayah tersebut.
 
"Jadi rekan-rekan yang ada di posko akan mendapatkan informasi sesegera mungkin, kurang lebih dalam waktu 2 atau 3 menit setelah kejadian gempa," tuturnya.
 
Ia berharap sistem tersebut bisa menjadi acuan bagi para petugas dan relawan dalam melakukan upaya penanggulangan dan menyebarkan informasi tersebut kepada masyarakat di sekitar.
Baca Juga: Inna Lillahi, Korban Longsor Cimanggung Sumedang Terus Bertambah, Ini Penjelasan Tim SAR
Rahmat juga menyampaikan harapannya untuk dapat bekerja sama dengan Satgas, dengan BNPB, untuk bisa mendatangi pos-pos pengungsian guna memberikan sosialisasi agar masyarakat bisa tenang dan tidak panik.

"Tentunya harapan kami (para pengungsi) bisa kembali ke rumah masing-masing segera. Dan tentu perlu dicatat bilamana kondisi rumahnya sudah tidak memungkinkan untuk ditinggali atau miring, retak dan sebagainya. Bahwa ini tidak layak untuk ditinggali, dalam waktu beberapa hari ke depan sebaiknya memang tidak ditinggali," akunya.

BMKG memperkirakan bahwa dalam beberapa hari ke depan gempa susulan mungkin masih akan terjadi. Namun demikian, mereka berharap gempa susulan itu tidak siginifikan dan tidak sampai menyebabkan kerusakan serius.***

Editor: Rustandi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x