Kisah Hilangnya Puluhan Arca Senilai Rp1 triliun, Pelakunya Dihukum Ringan dan Saksi Kunci Tewas Mencurigakan

18 Agustus 2023, 16:47 WIB
Musem Radya Pusaka di Surakarta yang telah kehilangan arca-arca zaman kerajaan Hindu-Buddha /Twitter/

JURNAL SOREANG- Pada tahun 2007 silam, Museum Radya Pustaka di Solo, Jawa Tengah, tiba-tiba menjadi pusat perhatian.

Pasalnya, arca-arca pada zaman kerajaan Hindu-Buddha telah dicuri dan digantikan dengan arca-arca palsu.

Dari 85 koleksi arca perunggu yang ditampilkan di museum, staf pegawai Museum Radya Pustaka menemukan hanya 33 dari jumlah itu yang ternyata asli,dan sisanya adalah palsu. Kerugian ini ditaksir mencapai Rp1 triliun rupiah.

 

Pencurian ini pun menjadi viral pada saat itu,koleksi dengan jumlah sebanyak itu bisa raib karena yang menjual koleksi itu bukan orang sembarangan.Ia adalah Heru Suryanto, kerabat keluarga Keraton Yogyakarta.

Heru menjual koleksi arca-arca di Museum Radya Pustaka pada seorang kolektor seni purbakala yaitu Hugo Kreijger dari Belanda.

Kasus ini pun melahirkan 2 tersangka yaitu Heru Suryanto dan  kepala Museum Radya Pustaka saat itu, KRH Darmodipuro(Hadi).

KRH Darmodipuro yang memfasilitasi jual beli benda-benda purbakala di museumnya dan memesan duplikat arca pada pemahat batu di Muntilan,Magelang.

Baca Juga: Kunto Bimo, Mitos Terpopuler Menyentuh Tubuh Arca di Dalam Sebuah Stupa Berongga yang Ada di Candi Borobudur

Ia memesan 6 arca tiruan seharga Rp535 juta. Sementara itu, Heru membeli arca yang asli dari Radya Pustaka seharga Rp935 juta yang kemudian dijual ke Hugo.

Lalu proses peradilan yang mengejutkan karena Heru dan Hadi hanya dipenjara selama 18 bulan dan Hugo selaku kolektor penjual seni sudah melarikan diri pulang ke Belanda saat pencarian berlangsung.

Meski sudah divonis pelakunya,hilangnya arca-arca tersebut belum selesai. Baru 6 yang ditemukan dari 52 yang dilaporkan hilang.

Heru menyatakan saat sidang berlangsung bahwa,saat ia sedang mencari arca mana yang akan ia beli di Radya Pustaka,ia mendapati banyak arca sudah dipalsukan.

 Pernyataan Heru ini yang membuka spekulasi adanya jaringan mafia seni dan seorang arkeolog yang bernama Lambang Babar Purnomo yang pertama mengatakan soal hilangnya 46 arca.Apabila investigasi 46 arca itu terbongkar, mafia seni internasional bisa terungkap.

Sayangnya, pada 9 Februari 2008, Bambang ditemukan tewas di sebuah selokan lengkap dengan helm full face dan motor yang ikut tersungkur.

Kepolisian menyimpulkan Bambang meninggal karena kecelakaan lalu lintas tunggal.

Namun faktanya, hasil otopsi menemukan tulang leher Lambang patah dan sayatan di pelipisnya,pakaian Lambang pun diidentifikasi bukan kecelakaan karena tidak bekas kecelakaan hebat.

Baca Juga: Baru Terungkap! Dikenal Sebagai Wanita Cantik Berbadan Kurus, Inilah Fakta Kebenaran dari Arca Roro Jonggrang

Meski banyak kejanggalan,polisi tetap menutup kasus kematian Bambang sebagai kecelakaan tunggal.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler