Disorot Media Asing, 33 Anak Menjadi Korban Tragedi Kanjuruhan, Kementerian PPPA Ungkap Secara Rinci

4 Oktober 2022, 17:28 WIB
Disorot Media Asing, 33 Anak Menjadi Korban Tragedi Kanjuruhan, Kementerian PPPA Ungkap Secara Rinci /Youtube

JURNAL SOREANG – Kementerian PPPA sebut 33 anak menjadi korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan di kota Malang disorot media asing.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mencatat sebanyak 33 anak menjadi korban dalam insiden yang terjadi di stadion Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu.

Peristiwa kelam persepakbolaan di Indonesia ini ternyata juga menjadi sorotan beberapa media asing seperti Al Jazeera, BCC, Arab News, Reuters, hingga AFP, terutama karena banyaknya jumlah korban anak-anak.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Malang, PT LIB Terbitkan Surat Resmi Terkait Penundaan Liga 1 2022-2023, Begini Isinya

Menurut Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA, 33 anak yang meninggal dalam tragedi Kanjuruhan tersebut terdiri dari delapan anak perempuan dan 25 anak laki-laki.

Rentang usia korban anak-anak yang meninggal tersebut yakni antara empat tahun hingga 17 tahun.

Semuanya termasuk ke dalam 125 total jumlah keseluruhan korban meninggal dunia dalam insiden memilukan tersebut, menurut data yang disampaikan oleh Polri.

Baca Juga: Kini Jadi Bek Persib Bandung, Eks Persebaya Surabaya Ini Doakan Korban Tragedi Olahraga Kanjuruhan Malang

Selain korban meninggal, 323 orang menjadi korban luka-luka, dengan jumlah korban luka anak-anak yang tengah mendapatkan perawatan di rumah sakit masih terus dikonfirmasi.

Sementara, tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang tersebut terjadi selepas petandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Di mana laga tersebut akhirnya dimenangkan oleh tim tamu Persebaya dengan skor akhir 2-3.

Baca Juga: Tragedi Olahraga Kanjuruhan Malang, Menpora Ungkap Permintaan Presiden Jokowi Terkait Liga 1 2022-2023

Berawal dari kekalahan tim tuan rumah, supporter Arema kemudian menyerbu ke tengah lapangan saat akhir pertandingan tersebut.

Banyaknya massa yang menyerbu dengan jumlah aparat yang tak sebanding membuat gas air mata ditembakkan untuk menghalau mereka.

Tembakan gas air mata tersebut kemudian membuat supporter panik, lari berhamburan, hingga terinjak-injak satu sama lain yang akhirnya menimbulkan ratusan korban.

Baca Juga: Valentino Jebret Mengundurkan Diri dari Komentator Liga 1 Pacsa Kerusuhan di Kanjuruhan Malang, Kenapa ?

Banyak korban selamat mengaku bahwa saat itu mereka terjebak oleh gas air mata, dan berusaha melarikan diri, namun jalan keluar malah dibatasi.

Bisa dibayangkan, apa yang terjadi pada anak-anak yang juga ikut menyaksikan pertandingan dan berada di tempat kejadian hari itu bersama orang tuanya.

Sehingga jumlah korban anak dalam peristiwa tersebut menjadi sorotan berbagai pihak, bahkan media-media luar.

Oleh sebab itu, saat ini masih dilakukan pendalaman lebih lanjut oleh Polri terkait insiden yang memakan banyak korban tersebut.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler