Kemendikbudristek Dokumentasikan Pertemuan Tingkat Menteri G20 dengan Prangko dan Sampul Peringatan

29 September 2022, 05:38 WIB
Kemendikbudristek bersama dengan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menerbitkan prangko dan sampul peringatan G20 Culture Ministers’ Meeting yang ditandatangani oleh Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim. /Kemendikbudristek/

JURNAL SOREANG- Kemendikbudristek bersama dengan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menerbitkan prangko dan sampul peringatan G20 Culture Ministers’ Meeting yang ditandatangani oleh Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim.

Peristiwa ini merupakan bagian dari Pertemuan Tingkat Menteri G20 bidang Kebudayaan yang diselenggarakan di Kawasan Candi Borobudur, Jawa Tengah baru-baru ini.

Menteri Nadiem menjelaskan, prangko tersebut merupakan bentuk lain untuk mendokumentasikan momen bersejarah Pertemuan Tingkat Menteri G20 bidang Kebudayaan.

Baca Juga: Nadiem Makarim Sampaikan Capaian Presidensi G20 Bidang Kebudayaan, Apa Saja?

“Prangko dan sampul peringatan ini merupakan salah satu produk resmi negara untuk mempromosikan budaya maupun kekayaan alam Indonesia ke publik internasional.” katanya.

Alit Ambara, seniman asal Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan sosok yang merancang desain prangko dan sampul peringatan G20 Culture Ministers’ Meeting.

Desain tersebut mengandung makna pentingnya pelestarian dan pengembangan lingkungan secara berkelanjutan melalui jalan kebudayaan sebagai tanggung jawab. Bertajuk "Borobudur Glitch”, Borobudur diilustrasikan sebagai sumber ketenangan dunia.

Baca Juga: Pertemuan Bilateral, Mendikbudristek Optimistis Kerja Sama Nyata dengan Negara-Negara G20

“Perkembangan pengetahuan dan kemajuan teknologi saat ini seharusnya tidak serta merta menghilangkan nilai-nilai kebudayaan seperti gotong royong, tetapi dapat dikombinasikan menjadi dasar yang kokoh untuk menopang kehidupan yang lebih baik,” tambah Nadiem.

Merujuk tema “Culture for Sustainable Living” atau “Kebudayaan untuk Kehidupan Berkelanjutan”, prangko tersebut menjadi pengingat akan banyaknya perubahan yang menggerus kebudayaan masyarakat.

Oleh karena itu, terbitnya prangko tersebut diharapkan mampu menguatkan komitmen pelestarian Candi Borobudur sebagai warisan budaya dunia.

Baca Juga: Sehari di Karangasem, Delegasi EdWG G20 Belajar Gotong Royong dari Tradisi Masyarakat Bali

Untuk terus menguatkan posisi budaya sebagai fondasi kehidupan dan mempromosikan Candi Borobudur ke seluruh dunia, prangko dan Sampul Peringatan Culture Ministers’ Meeting G20 “Borobudur Glitch” diberikan sebagai cendera mata untuk para delegasi G20 yang telah hadir dalam Pertemuan Tingkat Menteri G20 bidang Kebudayaan.

“Dengan diterbitkannya Sampul Peringatan Culture Ministers’ Meeting G20 “Borobudur Glitch”, kami berharap dapat memimpin dan menginspirasi lahirnya inisiatif baru untuk membangun masa depan yang berkelanjutan,” tutup Nadiem.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek

Tags

Terkini

Terpopuler