Kemendikbudristek Berikan Penghargaan pada Tokoh dan Tenaga Pemugar Candi Borobudur (1973-1983)

28 September 2022, 05:42 WIB
Kemendikbudristek memberikan apresiasi kepada para tokoh dan tenaga pemugar Candi Borobudur atas sumbangsihnya dengan wujud prasasti yang mencantumkan nama-nama tokoh dan pemugar Candi Borobudur. /Kemendikbudristek/

 





JURNAL SOREANG- Kemendikbudristek  memberikan apresiasi kepada para tokoh dan tenaga pemugar Candi Borobudur atas sumbangsihnya dengan wujud prasasti yang mencantumkan nama-nama tokoh dan pemugar Candi Borobudur.

Prasasti ini ditandatangani langsung oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim baru-baru ini.

“Beberapa hari ini saya mendengar banyak pujian dari delegasi negara-negara G20 dengan pengalaman mereka di Borobudur. Semua itu adalah kerja keras Bapak dan Ibu dalam memugar Candi Borobudur pada tahun 1973-1983, sehingga kita dapat menyaksikan kemegahannya seperti sekarang," kata Nadiem.

Baca Juga: Keasyikan Menikmati Panggung Senja di Candi Borobudur,. Musik dan Indonesia Bertutur Mengiringi

Prasasti ini sebagai catatan sejarah, agar menjadi dapat diingat serta menjadi penyemangat bagi generasi penerus untuk terus melestarikan warisan budaya leluhur kita.

Pemugaran Candi Borobudur pertama kali dilakukan pada tahun 1965 dan sempat terhenti. Kemudian pada tahun 1973 menjadi titik terang bagi kelanjutan pemugaran Candi Borobudur.

Dengan dukungan penggalangan dana oleh UNESCO dan negara-negara sahabat, pada tanggal 10 Agustus 1973 pemugaran ke II Candi Borobudur secara resmi dimulai, hingga akhirnya dinyatakan selesai pada 23 Februari 1983.

Baca Juga: Kemendikbudristek Resmi Terima Sertifikat Hak Pakai Tanah Candi Borobudur, Ini yang Akan Dilakukannya

Semangat gotong royong global untuk pemulihan sektor kebudayaan ini jugalah yang didorong oleh Kemendikbudristek dalam Pertemuan Tingkat Menteri bidang Kebudayaan (Culture Ministers’ Meeting/CMM).

Perwakilan pemugar Candi Borobudur Dr. I Gusti Ngurah Anom mengungkapkan terima kasih atas perhatian pemerintah. “Tapi harus diingat bukan kami yang berjasa, kami hanya bertugas melakukan kewajiban sebagai anak bangsa, sehingga hasilnya dapat dilihat dunia," katanya.

Selain itu Anom juga mengingatkan, jangan hanya candinya saja yang dikagumi, tetapi juga teknologi dan metode pemugaran Candi Borobudur harus bisa dikagumi bangsa lain.

Baca Juga: Meme Candi Borobudur Mirip Wajah Presiden Jokowi , Wamenag : Simbol Agama Jangan Dijadikan Bercanda

Sejalan dengan pelaksanaan G20 bidang Kebudayaan yang mengangkat tema Culture For Sustainable Living, Kebudayaan untuk Hidup Berkelanjutan, prasasti ini sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa, dedikasi dan pengetahuan para pemugar Candi Borobudur untuk dapat menjadi inspirasi generasi berikutnya.

Terdapat 698 nama tokoh dan tenaga pemugar Candi Borobudur terukir pada prasasti yang terbuat dari bahan batu andesit kombinasi marmer ini.

“Dengan diresmikan prasasti ini, semoga yang kita cita-citakan dari pelaksanaan G20 ini yakni sebagai jalan menuju kehidupan berkelanjutan dapat terwujud demi Indonesia tangguh dengan ragam budayanya,” tutup Nadiem.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek

Tags

Terkini

Terpopuler