Bikin Heboh! Megawati Bingung Ibu-Ibu di Pasar Ramai Beli Baju Baru, Tapi Sempat Antri Minyak Goreng

JURNAL SOREANG - Mantan Presiden Republik Indonesia Megwati Soekarno Putri tak hentinya membuat heboh masyarakat dengan kata-katanya.

Setelah sebelumnya Bu Mega mengkritik ibu-ibu yang mengantri minyak goreng sampai ngejelimet.

Kali ini Bu Mega mengatakan bingung ibu-bu di pasar ramai beli baju baru, tapi antre minyak goreng.

Baca Juga: Tingkatkan Kesadaran! Invest in Our Planet Menjadi Tema Hari Bumi Tahun ini

Sontak banyak komentar dari warganet mengenai ucapan Bu Mega ini.

"Saya lihat di pasar-pasar, akibat dilepas aturan PPKM, ibu-ibu berbondong-bondong beli baju baru dan sebagainya,"

"tetapi di satu sisi yang buat saya bingung mereka antre minyak goreng," kata Mega dalam acara yang digelar BRIN secara virtual, Rabu 20 April 2022 lalu.

Ketua Umum PDIP menyampaikan ketidaksepakatan terhadap demonstrasi. Dia menyebut generasi muda saat ini terlalu suka berdemonstrasi.

Baca Juga: Setelah Dihajar Liverpool, Laga Kontra Arsenal jadi Kesempatan Manchester United Jaga Peluang Liga Champions

"Coba, belum apa-apa saja sudah, aduh, demo-demo. Saya tuh pikir anak sekarang nih ngerti opo enggak tho yo?" ucap Mega.

"Pak Tito, mohon maaf, saya melihat adanya seperti stagnansi atau kebingungan bagaimana membangkitkan potensi daerah pada daerah mereka yang sudah berani sampai terjadinya pemekaran," ucap Mega.

@fanyakhmad : Beli Minyak itu kebutuhan sehari2, beli baju lebaran itu setahun sekali.. Itupun diutamakan untuk anak-anaknya dahulu yg dibelikan..

Mbah mega kan enak, ga nunggu lebaran untuk beli baju, lah kita... ah sudahlah.

Baca Juga: Kisah Cinta Rizky Billar dan Lesti Kejora, Ini Semua Settingan dari Tuhan

@ratuzulaikha :Aneh-aneh saja ibu mega ini,memang nya kenapa .beli baju itu udah tradisi turun temurun,beli minyak goreng itu kebutuhan,.

Salah nya di mana,bukan pakai duit negara lho,nggk senang liat masyrakat masih bisa belanja

@rajesh300121 : Baju lebaran mah setahun sekali, apa lagi untuk anak, kalau minyak mah tiap hari, apalagi buat penjual gorengan, yang tadinya ada sisa jualan buat jajan anak, ini malah kaga, abis cuma buat minyak.

Harga murah di timbun, harga melonjak malah meroket dimana-mana... kami butuh biaya hidup, biaya sekolah untuk keluarga.***