JURNAL SOREANG – Istri Raja paling berpengaruh dalam sejarah Nusantara, dari Negara Indonesia.
Istri Raja atau Permaisuri dikenal sebagai pendamping sang Raja dalam mengemban tugasnya memimpin kerajaan.
Namun siapa sangka, para istri Raja atau Permaisuri ini bukanlah hanya pendamping sang Raja.
Baca Juga: Istri Raja! 4 Permaisuri Paling Berpengaruh di Kerajaan Jawa Indonesia, Terhebat di Dunia
Para istri Raja atau Permaisuri ini memiliki peran yang sangat berpengaruh dalam sejarah Nusantara.
Berikut istri Raja atau Permaisuri paling berpengaruh dalam sejarah Nusantara, dari negara Indonesia. Dikutip dari kanal YouTube TOP INFO.
1. Ken Dedes, kerajaan Singasari
Ken Dedes merupakan Permaisuri Ken Arok yang merupakan pendiri kerajaan Singasari.
Ken Dedes dikenal sebagai wanita yang memiliki paras sangat cantik, sehingga mampu membuat semua pria jatuh hati melihatnya.
Hal ini terbukti ketika Ken Arok tega membunuh majikannya yang bernama Tunggul Ametung, agar bisa menikahi Ken Dedes.
Baca Juga: Semua Warganya Alami Obesitas, Ini Fakta Unik dari Negara Paling Sepi di Dunia
Ken Dedes juga dikenal sebagai wanita yang melahirkan Raja-raja hebat di tanah Jawa sepanjang masa.
Hal itu lah yang membuat Ken Arok rela melakukan apapun demi mendapatkan hati Ken Dedes.
Jika tidak ada Ken Dedes, mungkin Raja-raja Jawa seperti, Anusapati, Gusti Wardhana, Kertanegara, dan Raden Wijaya tak akan pernah lahir.
Baca Juga: Luasnya Kaya Lapangan Sepak Bola, Ini 7 Negara Paling Kecil di Dunia, Bikin Tepuk Jidat
2. Gayatri, kerajaan Majapahit
Gayatri adalah salah-satu permaisuri dari Raden Wijaya yang merupakan Raja pertama Kerajaan Majapahit.
Gayatri merupakan anak dari Kertanegara yang merupakan Raja terakhir dari kerajaan Singasari.
Saat kerajaan Majapahit berdiri dengan megah, Gayatri mulai menjadi istri yang terlibat dalam banyak pemerintahan.
Dari lima istri yang dimiliki Raden Wijaya, Gayatri dan Dara Petak lah yang berhasil memiliki keturunan.
Itu lah alasan Gayatri memiliki kekuasaan yang cukup besar di kerajaan Majapahit.
Saat Raden Wijaya meninggal, anak dari Dara Petak yang bernama Jaya Negara menjadi penerus.
Sayangnya, Jaya Negara dibunuh oleh Ratanca. Sehingga tahta jatuh kepada Gayatri.
Sayangnya, saat tahta jatuh ke Gayatri. Ia sudah terlanjur menjadi pendeta Budha.
Akhirnya ia menyerahkan tahta kepada anaknya yang bernama Tri Buana Tunggal Dewi.
Namun banyak yang menganggap hal itu hanya kamuplase saja, dan menganggap otak pemerintahan tetap dipegang oleh Gayatri.
Hal ini terbukti setelah Gayatri meninggal, tak lama Tri Buana turun tahta, dan digantikan oleh Hayam Wuruk.
Baca Juga: Viral, Maling Motor di Masjid Terekam CCTV
3. Anarawati, Kerajaan Majapahit
Anarawati adalah istri Prabu Brawijaya yang menjadi ujung tombak hancurnya kerajaan Majapahit.
Anarawati merupakan salah-satu putri kerajaan Islam Champa, yang terobsesi membuat Majapahit menjadi kerajaan Islam.
Setelah menikah dengan Prabu Brawijaya, ia terus merayu hingga diangkat menjadi Permaisuri.
Kala itu banyak yang resah dengan diangkatnya Anarawati menjadi Permaisuri, sebab ia beragama Islam.
Anarawati sebenarnya diutus kerajaan Islam Champa ke Majapahit dengan misi membuat Majapahit menjadi kerajaan Islam dan dikirim sebagai hadiah.
Setelah Anarawati berhasil memasuki kerajaan dan menjadi Permaisuri, akhirnya Majapahit mulai keropos dan diserang oleh kerajaan Islam yang mulai berjaya.
4. Sri Bajradewi, Kerajaan Singasari
Sri Bajradewi merupakan istri dari Kertanegara yang merupakan Raja terakhir di kerajaan Singasari.
Sri Bajradewi merupakan seorang istri Raja yang mampu memperluas kekuasaan hingga menguasai pulau Bali.
Sri Bajradewi melahirkan beberapa anak, salah-satunya adalah Gayatri, orang yang paling berpengaruh di Majapahit.***