Cek Fakta: Delirium Gejala Baru Covid-19 yang Beredar di Twitter

13 Desember 2020, 05:17 WIB
Infografik tentang Delirium yang mencatut logo Satuan Tugas (satgas) Covid 19. Klaim:Tidak Benar /

JURNAL SOREANG- Sebuah unggahan infografik yang mencatut logo Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 beredar di Twitter sejak Rabu, 9 Desember 2020.  Pesan itu  menyebut delirium sebagai gejala baru penyakit yang diakibatkan virus SARS-CoV-2 itu.

Infografik yang menampilkan visualisasi perempuan bermasker itu mencantumkan delapan gejala delirium, di antaranya suka melamun, lamban bereaksi, mudah tersinggung dan suasana hati mendadak berubah.

Logo slogan "Ingat Pesan Ibu" dari Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) juga disematkan, seakan menegaskan informasi itu resmi berasal dari Satgas Covid-19.

Baca Juga: Joe Biden Targetkan Penyuntikan 100 Juta Dosis Vaksin Covid-19 di 100 Hari Pertama Jabatannya

Namun, benarkah Satgas Penanganan COVID-19 membuat dan menyebarkan infografik tentang delirium itu?
Dalam balasan pesan singkat kepada ANTARA, Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito membantah informasi dalam infografik itu berasal dari pihaknya.

"Sedang dicari siapa yang membuat info itu. Bukan kami (yang membuat)," kata Wiku.

Kajian terkait delirium pada pasien Covid-19 itu salah satunya merujuk pada hasil penelitian yang dimuat di Perpustakaan Obat-obatan Institut Kesehatan Nasional AS.

Baca Juga: FINAL Real Count KPU Pilkada Pangandaran 2020: Incumbent Jeje-Ujang Kalahkan Adang-Supratman

Penelitian berjudul "Delirium pada Covid-19: Korelasi epidemologi dan klinis pada sekelompok besar pasien yang dirawat di rumah sakit akademis" menyatakan delirium menjadi komplikasi umum rawat inap pada pasien-pasien dengan dugaan pneumonia Covid-19 yang dirawat di rumah sakit saat puncak pandemi.

Komplikasi itu terkait usia pasien yang lebih tua, komobid neurologis, serta kandungan urea dalam darah dan dehidrogenase laktat yang tinggi. Dalam situsnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan delirium merupakan salah satu gejala komplikasi neurologis yang jarang terjadi tapi menyebabkan sakit parah.

Selain delirium, komplikasi neurologis lain adalah stroke, radang otak, dan kerusakan saraf. Dalam penjelasan lain, WHO menyatakan Covid-19 dapat menyebabkan komplikasi penyakit mental dan neurologis.

Baca Juga: Waspada, Sakit Mata Jadi Gejala Baru Terkena Covid-19

"Orang dengan gangguan mental, neurologis, atau penyalahgunaan zat juga lebih rentan terhadap infeksi SARS-CoV-2. Mereka mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk sakit yang lebih parah, bahkan kematian," kata WHO.***

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler